La Nyalla Merasa Dipermainkan PAN
Calon Gubernur Jatim, La Nyalla M Mattalitti, akhirnya bertemu dengan jajaran pengurus DPP Partai Amanat Nasional (PAN).
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Calon Gubernur Jatim, La Nyalla M Mattalitti, akhirnya bertemu dengan jajaran pengurus DPP Partai Amanat Nasional (PAN).
Pertemuan tersebut dilakukan untuk menjalankan surat Tugas Dari DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) untuk mencari tambahan dukungan partai jelang pencalonan Nyalla.
Yang mana, hari ini menjadi batas akhir bagi Nyalla untuk melaksanakan tugas tersebut.
"Tadi siang saya sudah bertemu dan berbicara dengan Pak Zul (Zulkifli Hasan, Ketua Umum PAN)," kata La Nyalla ketika dikonfirmasi dari Surabaya, Rabu (20/12/2017).
Baca: Kata-kata Terakhir Sopir Go-Car Sebelum Dieksekusi Pembunuh Berdarah Dingin
Berdasarkan penjelasan Nyalla yang kini masih menjabat Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim ini, ia tak datang sendiri.
Dia diantar oleh tokoh senior yang juga pendiri PAN, Amien Rais. Namun, Amien tak mengikuti pertemuan secara utuh, melainkan hanya 'membuka' pembicaraan.
"Pak Amien mengatakan kepada Pak Zul, supaya maju dengan poros sendiri di Pilgub Jatim," ujar La Nyalla.
Pada pertemuan yang berlangsung di ruang Ketua MPR (Zulkifli merupakan Ketua MPR), Amien lantas meninggalkan Nyalla bersama Zulhas untuk berdiskusi empat mata.
"Saya kemudian ditinggal sama Pak Amien. Kemudian, ngobrol berdua (dengan Zulkifli Hasan)," ujarnya.
Dari hasil pembicaraan yang berlangsung singkat itu, La Nyalla tak mendapatkan kesepakatan apapun.
Sebaliknya, ia merasa dipermainkan oleh para elit partai berlambang matahari bersinar ini.
Sebab, Zulhas justru terkesan saling lempar tanggungjawab dengan menyerahkan persoalan rekomendasi Pilgub Jatim ke Ketua DPW PAN Jatim, Masfuk, serta kepada mantan Ketua DPW PAN Jatim, yang sekarang Bupati Bojonegoro, Suyoto.
"Intinya, (rekomendasi Pilgub Jatim) dikembalikan ke bawah. Padahal di satu sisi, dia telepon ke Pak Yoto untuk mencalonkan gubernur. Di satu sisi, dikembalikan ke DPW," ujarnya.