Kerugian Ekonomi Dampak Erupsi Gunung Agung Capai Rp 11 Triliun
Ia kemudian merinci kerugian itu antara lain dari kredit macet senilai Rp 2 triliun. Sisanya karena lesunya sektor pariwisata.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan kerugian ekonomi dari kejadian erupsi Gunung Agung, Bali, mencapai Rp 11 triliun.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Pusat dan Informasi Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (21/12/2017).
Kerugian yang tercatat hingga pertengahan Desember 2017 itu, berasal dari kredit macet dan kegiatan wisata di Bali.
"Jumlah wisatawan di Bali turun, restoran menjadi sepi, terjadi PHK (pemutusan hubungan kerja), dan Nusa Dua pun juga sepi," lanjut Sutopo.
Ia kemudian merinci kerugian itu antara lain dari kredit macet senilai Rp 2 triliun. Masyarakat yang terdampak tidak bisa bekerja selama dua bulan dan tidak mendapatkan penghasilan. Namun, cicilan kredit tetap berjalan tiap bulannya.
"Kepala daerah di Bali sudah berkomunikasi dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk meringankan, bukan memutihkan tetapi memberikan keringan waktu," tutur Sutopo.
Sementara kerugian wisata, kata Sutopo, berdasarkan keterangan Menteri Pariwisata Arief Yahya sebesar Rp 9 triliun yang berasal dari penurunan kunjungan wisatawan.
Sepinya transaksi di hotel maupun restoran, dan kegiatan wahana wisata.(*)