Pencarian Korban di Bendungan Cirata akan Sulit Jika Jenazah Tersangkut di Kolam Jaring Apung
Pencarian enam korban kapal tenggelam akan sulit jika jenazah tersangkut di kolam jaring apung (KJA).
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Pencarian enam korban tenggelam setelah perahu yang ditumpangi tenggelam di Bendungan Cirata, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, Kamis (21/12/2017) akan sulit jika jenazah tersangkut di kolam jaring apung (KJA).
Seperti diketahui, lokasi tenggelamnya perahu berukuran sekitar 1x5 meter ini berada di sekitar zona KJA di Bendungan Cirata.
Keterangan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Purwakarta menyebutkan perahu tersebut memuat 14 penumpang dan satu perahu lagi memuat tujuh penumpang.
Total, ada 21 orang di dua perahu yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Perahu dengan 14 penumpang tenggelam. Informasi yang dihimpun di Desa Tegal Datar Kecamatan Maniis menyebutkan, perahu kelebihan muatan.
Baca: Edin Kaget Anaknya yang Dikabarkan Hilang Korban Perahu Tenggelam Tiba-tiba Sudah di Rumah
"Mudah-mudahan enam korban tenggelam segera muncul ke permukaan. Hanya saja, dikhawatirkan jika saja korban ini tenggelam kemudian setelah beberapa jam jenazahnya keluar dari dasar danau, jenazahnya ini nyangkut atau tertahan di bawah KJA. Sehingga, itu akan menyulitkan pencarian," ujar Kepala DPKPB Purwakarta, Wahyu Wibisono di pinggiran Bendungan Cirata di Desa Tegal Datar, Jumat (22/12/2017) dini hari.
Pasalnya kata dia, saat korban muncul ke permukan namun jika kemunculannya tertahan di bwah KJA, maka korban sulit untuk terlihat.
Wakapolda Jabar Brigjen Supratman sempat menyambangi lokasi kejadian.
Polda Jabar juga sudah menurunkan Tim DVI untuk mengidentifikasi korban.
Wahyu menjelaskan, pihaknya sempat melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian jelang malam hari, namun tidak mendapatkan hasil yang baik.
Baca: Ceceng Selamat Setelah Berenang Sejauh 50 Meter Tapi Nyawa Dadang Tak Tertolong
Enam korban hilang atau belum ditemukan bernama Erus (40), Iat (40), Siti Aisah (13) serta satu suami istri dan anak bernama Cicah (40), Dadang (50) dan Dudun (13).
"Kami sempat mengecek kedalaman air menggunakan alat seadanya, di sekitar lokasi kejadian kedalamanya sekitar 50 meter dengan visibility yang terbatas," kata Wibi, sapaan akrabnya.
Kepala Seksi Operasi Basarnas Jawa Barat (Jabar), Harsono menjelaskan pencarian dihentikan sementara pada malam hari.
Enam korban hilang kemungkinan besar meninggal dunia.
Menghindari jenazah yang nyangkut di bawah KJA, pihaknya memungkinkan menerjunkan tim penyelam.
"Nanti kita lihat, yang pasti kami akan siapkan tim penyelam untuk memeriksa di dasar danau di sekitar lokasi kejadian," ujar Harsono.