Burung Siberia Berhenti Bermigrasi karena Faktor Cuaca
Di kolam buatan seluas 5,6 hektar ini, burung laut Siberia menetap dan membuat sarang di pepohonan yang ada di sekitar kolam
Penulis: Array Anarcho
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Memasuki bulan November hingga Maret sudah menjadi kebiasaan burung laut asal Siberia untuk bermigrasi.
Namun, beberapa tahun belakangan, burung yang memiliki corak cokelat kehitaman ini sudah berhenti bermigrasi dari negara asalnya.
Di Sumatera Utara sendiri, hampir seribuan ekor burung laut Siberia menetap di kolam buatan Komplek Cemara Asri Jalan Cemara, Sumatera Utara.
Di kolam buatan seluas 5,6 hektar ini, burung laut Siberia menetap dan membuat sarang di pepohonan yang ada di sekitar kolam.
"Faktor cuaca menjadi pendukung menetapnya burung-burung ini. Jelang sore hari, seribuan ekor akan kembali ke sarangnya di sekitar kolam ini," kata Jhon F Siahaan pengelola kolam buatan Komplek Cemara Asri, Rabu (3/1/2018).
Baca: Komplotan Perampok Umbar Tembakan di Toko Burung Bekasi
Jhon mengatakan, burung asal Siberia ini menetap karena faktor ketersediaan makanan.
Di kolam buatan ini, burung asal Siberia lebih mudah mencari makan dibanding dengan negara asalnya.
"Banyak jenis burung lain dari negara luar yang ikut menetap. Tapi saya tidak bisa mendetail apa-apa saja," kata Jhon.
Lokasi kolam buatan di Cemara Asri ini juga dihuni puluhan ribu ekor burung bangau, belibis, ruak-ruak dan tiung air.
Beberapa burung lokal lainnya juga memilih menetap di kolam yang diisi beberapa jenis ikan air tawar seperti lele, patin, ikan mas, gurami dan nila.
Dengan jumlah burung yang begitu banyak, kolam buatan yang berada di tengah komplek mewah ini kerap menjadi lokasi wisata dadakan.
Jelang tengah hari hingga sore, lokasi ini tak pernah sepi dari pengunjung.(Ray/tribun-medan.com)