Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ribuan Pengungsi Erupsi Gunung Agung akan Dipulangkan

Material erupsi berupa lava yang mengisi kawah, hembusan/letusan abu, dan lontaran batuan di sekitar kawah masih berpotensi terjadi

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Ribuan Pengungsi Erupsi Gunung Agung akan Dipulangkan
Tribunnews.com/Seno Tri
Sutopo Purwo N. 

TRIBUNNEWS.COM, BALI -  Aktivitas vulkanik Gunung Agung masih cukup tinggi dan fluktuatif.

Hasil analisis data visual dan instrumental meliputi seismik, deformasi dan geokimia, menunjukkan bahwa saat ini Gunung Agung masih berada dalam fase erupsi.

Material erupsi berupa lava yang mengisi kawah, hembusan/letusan abu, dan lontaran batuan di sekitar kawah masih berpotensi terjadi.

"Data deformasi dalam beberapa hari terakhir juga menunjukkan trend yang stagnan yang mengindikasikan belum ada peningkatan pada sumber tekanan yang signifikan," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam keterangan pers, Kamis (4/1/2017).

Perkiraan potensi bahaya saat ini berupa lontaran batu pijar, pasir, kerikil, dan hujan abu pekat juga lahar hujan diperkirakan melanda area di dalam radius 6 kilometer dari kawah.

Mendasarkan pada analisis terkini tersebut maka PVMBG masih menetapkan status Awas (level 4).

Namun daerah berbahaya diturunkan yang sebelumnya daerah berbahaya adalah daerah di dalam radius 8-10 kilometer menjadi 6 kilometer.

BERITA REKOMENDASI

Artinya masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas apapun di dalam radius 6 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung. Penurunan daerah berbahaya ini terhitung mulai Kamis (4/1/2018).

Kepala PVMBG telah melaporkan kepada BNPB untuk mengambil langkah-langkah penanganan pengungsi.

Dengan penurunan daerah berbahaya yaitu menjadi di dalam radius 6 kilometer maka ribuan masyarakat yang mengungsi yang berasal dari desa yang aman boleh pulang ke rumahnya masing-masing.

Berdasarkan analisis peta kawasan rawan bencana, terdapat 12 desa di dalam radius 6 kilometer dari puncak kawah. 12 desa tersebut harus dikosongkan dan warganya harus mengungsi yaitu Desa Nawakerti, Ds Jungutan, Ds Buana Giri, Ds Sebudi, Ds Besakih, Ds Dayah, Ds Pempatan, Ds Tulamben, Ds Dukuh, Ds Kubu, Ds Baturinggit, dan Ds Ban.

Dari 12 desa tersebut terdapat 7 desa yang ada penduduknya dan 5 desa yang tidak ada penduduknya di dalam radius 6 kilometer dari puncak kawah.


7 desa dengan 20 Banjar yang penduduknya masih harus mengungsi adalah:

1.       Desa Jungutan (Br. Dinas Yeh Kori, Br. Desa Galih),
2.       Desa Buana Giri (Br. Dinas Tanah Aron, Br. Dinas Bhuana Kerta, Br. Dinas Kemoning, Br. Desa Nangka),
3.       Desa Sebudi (Br. Dinas Sogra, Br. Dinas Lebih, Br. Dinas Badeg Dukuh, Br. Dinas Telung Buana),
4.       Desa Besakih (Br. Dinas Temukus),
5.       Desa Datah (Br. Dinas Kedampel),
6.       Desa Baturinggit (Br. Dinas Bantas),

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas