Tak Mau Kasih Uang, Sopir Truk Tewas Dihabisi Tukang Palak
Hingga kini, diketahui motif para pelaku melakukan pembacokan merupakan murni tindak pidana kriminal.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina Miranti
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Pihak Kepolisian Resor Sumedang terus melakukan penyidikan terhadap lima terduga pelaku pembacokan yang menyebabkan sopir truk asal Tasikmalaya tewas di Warung Cina, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
Hingga kini, diketahui motif para pelaku melakukan pembacokan merupakan murni tindak pidana kriminal.
Hal tersebut diungkapkan Kapolres Sumedang AKBP Hari Brata, ketika ditemui Tribun Jabar di Mapolres Sumedang, Selasa (9/1/2018).
"Murni untuk melakukan kejahatan-kejahatan premanisme semata," ujar AKBP Hari Brata.
Tindak kejahatan premanisme yang dilakukan komplotan tersebut berupa pemalakan dan melakukan pemerasan.
Para pelaku, Kapolres Sumedang tersebut mengungkapkan, biasanya beroperasi di wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung.
"Hanya saja mereka beralih jadi beroperasi di wilayah Sumedang," ujar AKBP Hari Brata.
Korban dan para pelaku pun, menurutnya, tidak saling mengenal, korban hanya kebetulan berada di tempat dan waktu yang tidak tepat.
Korban saat kejadian nahas tersebut terjadi, sedang makan malam untuk melanjutkan perjalanan dari arah wilayah Bandung menuju Garut.
Peristiwa pembacokan tersebut terjadi pada Kamis pukul 01.30 WIB dini hari, sopir truk yang sedang membeli nasi goreng dibacok hingga tewas oleh sekelompok orang.
Diduga, korban dibacok oleh kelompok pelaku karena korban menolak memberi uang dan rokok pada pelaku.
Korban tewas di tempat setelah mendapatkan luka bacok di bagian kepala, tangan, dan kaki, juga mendapatkan pukulan dari pelaku.