Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Bulog Drive VI Pekalongan Guyur Satu Juta Kilogram Beras untuk Operasi Pasar

Perum Bulog Sub Divisi Regional (Divre) VI Pekalongan akan terus melakukan operasi pasar beras murah hingga beberapa bulan ke depan.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Bulog Drive VI Pekalongan Guyur Satu Juta Kilogram Beras untuk Operasi Pasar
Tribunnews/JEPRIMA
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto

TRIBUNNEWS.COM,SLAWI - Perum Bulog Sub Divisi Regional (Divre) VI Pekalongan akan terus melakukan operasi pasar beras murah hingga beberapa bulan ke depan.

Langkah itu diambil sebagai upaya untuk menstabilkan harga beras.

Wakil Kepala Bulog Sub Divre VI Pekalongan, Siti Farida, menuturkan, operasi pasar sudah dilakukan pihaknya sejak akhir Desember 2017 lalu.

"Saat itu, harga beras sudah naik. Saat ini, karena sedang tinggi, kami terus melakukan operasi pasar," kata Farida, Rabu (10/1/2018).

Operasi pasar yang menyalurkan beras cadangan pemerintah itu dilakukan di wilayah yang termasuk eks-Karesidenan Pekalongan.

Antara lain di Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kota Tegal, dan Kota Pekalongan.

Berita Rekomendasi

Dari hingga awal Januari hingga saat ini, beras medium untuk operasi pasar yang sudah tersalurkan sebanyak 1.262.280 kilogram.

Menurutnya, Bulog memiliki persediaan beras cadangan beras pemerintah yang cukup untuk digunakan dalam operasi pasar.

Sehingga, ia berharap situasi panic buying tidak terjadi di wilayah kerjanya itu.

"Kami memiliki stok banyak. Tidak terbatas. Berapapun kebutuhan masyarakat, kami penuhi. Jadi, untuk masyarakat tenang saja," ujarnya.

Pada Selasa (9/1/2018) kemarin, pihaknya telah menggelontorkan 75 ton beras untuk operasi pasar.

Ia menjelaskan, operasi pasar digelar di 49 titik di wilayah eks-Karesidenan Pekalongan. Rinciannya Brebes 9 titik, Tegal 15 titik, Kota Tegal 7 titik, Pemalang 12 titik, dan Kabupaten Batang 4 titik.

Adapun pelaksananya adalah distributor besar mitra bulog, pengecer di pasar tradisional, dan satgas operasi pasar bulog.

"Titik- titik penyaluran akan diperluas. Kami menargetkan minimal 50 persen dari jumlah pedagang beras akan menjadi penyalur atau pengecer beras dari kami," kata Farida.

Terkait harga, kata dia, tentu saja sesuai dengan harga eceran tertinggi dari beras jenis medium dengan harga Rp 9.350 perkilogram.

Operasi pasar yang dilakukan akan berlangsung terus secara masif hingga Maret 2018 mendatang.

"Ini kan sedang masa tanam, diprediksi pada Maret mendatang, petani sudah melakukan panen. Sehingga, stok beras akan banyak saat bulan itu," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas