Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Arik Tak Bisa Bangun Selama 8 Bulan Setelah Menginjak Jarum Suntik di Gunung Sampah

Pemulung di TPA Suwung itu berupaya keras mengeluarkan jarum suntik bekas rumah sakit yang bersemayam di telapak kakinya.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Arik Tak Bisa Bangun Selama 8 Bulan Setelah Menginjak Jarum Suntik di Gunung Sampah
Tribun Bali/I Wayan Erwin Widyaswara
Berbagai jenis limbah medis ditemukan di TPA Suwung, Denpasar, belum lama ini. Pemerintah melarang sampah medis dibuang ke TPA. 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Sambil memegang besi dan kayu, Arik memukul keras telapak kakinya berkali-kali.

Pemulung di TPA Suwung itu berupaya keras mengeluarkan jarum suntik bekas rumah sakit yang bersemayam di telapak kakinya.

Pria berusia 55 tahun ini baru menyadari kakinya tertusuk jarum suntik bekas setelah lima jam bergerilya mencari sampah yang bisa didaur ulang di TPA seluas 32 hektare tersebut.

Ia tak menyangka gundukan sampah TPA yang sempat ia dorong menggunakan kaki ternyata berisi jarum suntik bekas.

Baca: Ditinggal Suami Yasinan, Wanita Ini Malah Bobo Dengan Lelaki Lain, Ini Jawaban Menohok Selingkuhan

“Padahal saya sudah pakai sepatu, tapi tembus juga,” kata pria asal Jember ini saat diwawancara Tribun Bali, Kamis (4/1/2017) sore, di TPA Suwung.

Peristiwa itu dialami Arik pada akhir 2016 silam.

BERITA REKOMENDASI

Meski sudah lebih dari setahun, namun pengalaman itu membuat Arik trauma hingga saat ini.

Sebab, setelah tertusuk jarum suntik bekas itu, Arik sempat tidak bisa bangun selama delapan bulan.

“Pas besoknya setelah saya kena tusuk, paginya kaki saya mulai bengkak. Saat saya pakai jalan, saya roboh. Akhirnya saya pulang ke Jember. Tidak bisa kerja delapan bulan. Benar-benar menderita saya selama delapan bulan,” tutur pria yang sudah menjadi pemulung di TPA Suwung sedari 20 tahun silam itu.

Awalnya, Arik dikasih obat suntik oleh dokter yang memang berkantor di kawasan TPA Suwung.

Namun obat itu tak mempan. Arik pun memutuskan berhenti memulung.

Di kampung halamannya, Arik sempat pula mendatangi seorang dokter praktek.

Waktu itu, ia meminta diberikan obat yang paling mujarab agar kakinya segera sembuh.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas