TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Satiman, otak pembunuhan Kasman, warga Dusun Mangun, Desa Pusungmalang, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan tahun 2016 lalu mengaku kecewa dengan Kasman.

Ia mengaku sangat menyanyangi istrinya. Ia sudah bercerai dengan istrinya itu 15 tahun yang lalu. Namun, saat ia mendengar istrinya sakit, ia sangat marah.

"Saat saya jenguk mantan istri saya, kondisinya sangat mengenaskan. Perutnya besar, dan dia mengeluhkan sangat sekali," kata Satiman kepada Surya.

Dia menjelaskan, dalam kondisi seperti itu, ia sempat bertanya kepada istrinya, apa yang membuatnya seperti ini.

Kata dia, sang mantan istrinya ini bercerita bahwa sebelum perutnya sakit seperti ini, ia (mantan istri) sempat mau diperkosa Kasman.

"Jadi jauh sebelum mantan istri saya sakit, dia pernah mau diperkosa sama si Kasman. Saat mencari rumput, tiba - tiba si Kasman datang dan memeluk istri saya. Dia langsung memperkosa mantan istri saya," terangnya.

Dikatakan dia, si Kasman ini menarik mantan istrinya ke gubuk. Di sana, Kasman , berusaha melampiaskan nafsu bejatnya. Untungnya, mantan istrinya ini bisa berontak dan melawan Kasman. Dia menendang Kasman, selanjutnya berhasil keluar dari gubuk, dan pulang ke rumah.

"Semenjak itu, mantan istri saya mengaku mengalami kejadian - kejadian aneh. Dia mengaku mulai merasakan sakit perut sampai sekarang yang gak sembuh - sembuh.

Intinya, setelah dia menolak melayani Kasman, dia selalu mendapatkan kejadian aneh - aneh, termasuk sakit kiriman itu," papar dia.

Ia mengaku semakin geram mendengar pengakuan anaknya , Lindang. Kata dia, anaknya sering mendengar bahwa Kasman ini sering menggoda ibunya.

"Saya masih cinta sama mantan istri saya meski sudah berpisah 15 tahun lamanya. Saya tidak terima.

Makanya saya marah dan kalap sampai berniat menghabisi dia. Saya tidak terima mantan istri saya diperlakukan seperti ini," tutup dia.