Ratusan Siswa di Muntilan Megelang Lakukan Longmarch untuk Ajak Masyarakat Tolak Politik Uang
Ratusan siswa sekolah dari Kecamatan Muntilan berbondong-bondong memenuhi jalanan Kecamatan Muntilan.
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Ada yang tampak berbeda di sepanjang jalan Muntilan, Magelang Senin (15/1/2018) pagi tadi.
Ratusan siswa sekolah dari Kecamatan Muntilan berbondong-bondong memenuhi jalanan Kecamatan Muntilan.
Siswa-siswi dari 20 SMA dan SMK di Kecamatan Muntilan tersebut tengah melakukan aksi long march keliling kota Muntilan untuk melakukan kampanye anti politik uang atau money politics bersama Panitia Pengawas Pemilihan (Panwas) Kabupaten Magelang.
Dalam aksinya, mereka membawa sepanduk yang menyatakan penolakan politik uang, meneriakkan yel-yel anti politik uang, kampanye hitam.
Mereka juga mengajak masyarakat untuk turut serta dalam Pemilu dan menggunakan hak suaranya secara bijak.
"Mari semua bersatu, tolak sing ora netral, tindak kampanye hitam, dan laporkan politik uang," teriak salah seorang siswa diikuti ratusan siswa lain yang mengikuti long march.
Ketua Panwas Kabupaten Magelang, Habieb Sholeh, mengatakan, selama ini kaum pelajar terutama yang masih duduk di bangku sekolah kurang aktif berpartisipasi dalam pelaksanaan pemilihan umum atau daerah.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak para pelajar untuk berperan aktif.
Tak hanya turut memilih, tetapi juga turut mengawasi pelaksanaan pemilu agar berjalan bersih dan sehat.
"Kaum pelajar sengaja kita rangkul agar tidak dapat dipengaruhi praktik politik yang tidak sehat pada pemilu, seperti kampanye hitam ataupun politik uang. Mereka kami ajak untuk menolak praktik-praktik tersebut," ujar Habib, Senin (15/1/2018) di sela-sela aksinya.
Sebelum melakukan aksi, pihaknya memberikan sosialisasi dan edukasi kepada siswa tentang tahapan pemilu atau pilkada, peran serta siswa dalam pengawasan, politik uang, kampanye hitam dan apa saja yang perlu dilakukan saat menemukan praktik hitam tersebut.
"Money politik akan mengakibatkan biaya pilkada tinggi, sehingga menyebabkan orang berkorupsi agar balik modal. Mumpung ini masih anak - anak muda, maka kita dorong agar tidak terlibat dalam money politik " ujarnya.
Dalam sosialisasi yang dilakukannya, Habib juga memberikan penyadaran kepada para siswa yang hadir, untuk bebas memilih Pasangan Calon dalam Pilkada 2018, sesuai dengan hati nurani masing - masing.
"Pilihlah sesuai hati nurani, jangan terpengaruh pihak-pihak tertentu," ujarnya.
Usai sosialisasi, Panwaskab Magelang bersama siswa pun menggelar aksi long march dimulai dari rumah makan Podhojoyo, menuju ke Pasar muntilan, lanjut ke arah RSPD, dan kembali ke Rumah Makan Podhojoyo.
Longmarch ini berjarak kurang lebih 5 Kilometer, berkeliling sekitar Kota Muntilan.
Para peserta aksi mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya, juga turut aktif dalam pengawasan, sehingga tercipta pilkada yang bersih dan sehat.(TRIBUNJOGJA.COM)