Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pohon Tempat RA Kartini Merenung Ambruk, Usianya 150-an Tahun

Pohon kantil yang terletak di belakang Pendapa Kabupaten Jepara ambruk, Selasa (16/1/2018).

Editor: Sugiyarto
zoom-in Pohon Tempat RA Kartini Merenung  Ambruk, Usianya 150-an Tahun
Tribunjateng.com/Rifqi Gozali
Pohon kantil yang berada di belakang Pendapa Kabupaten Jepara ambruk, Selasa (16/1/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali

TRIBUNNEWS.COM, JEPARA - Pohon kantil yang terletak di belakang Pendapa Kabupaten Jepara ambruk, Selasa (16/1/2018).

Pohon itu tercerabut akarnya dan menimpa bangunan yang merupakan kamar ajudan dan sopir bupati maupun wakil bupati Jepara.

Pohon kantil tersebut konon merupakan tempat dimana R.A. Kartini merenung di bawahnya, hingga menelurkan gagasan emansipasi perempuan.

Pujo Prasetyo, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jepara mengatakan, pohon tersebut ambruk sekitar pukul 01.00 WIB bertepatan dengan hujan deras disertai angin kencang.

"Pohon itu ambruk menimpa bangunan yang ada di sebelahnya," katanya.

Saat kejadian, katanya, penghuni ruangan sedang berada di dalam kamar mandi. Jadi tidak ada korban.

BERITA TERKAIT

Meski begitu, pihaknya tidak langsung menebang. Nilai historis yang ada pada pohon tersebut masih akan dipertahankan dengan cara menanamnya kembali di tempat yang sama.

"Kami tidak menebang pohon tersebut. Akan ditanam kembali di tempat yang sama," katanya.

Pihaknya pun menerjunkan sejumlah personel untuk memangkas cabang maupun rantingnya.

Menurut Hadi Priyanto, Ketua Yayasan Kartini Indonesia, pohon bernama latin magnolia alba itu diperkirakan berusia 150 tahun.

"Perkiraan usianya 150 tahun. Lebih tua dari usia kartini," katanya.

Dia memandang, tidak ada keanehan dalam kejadian tersebut. Karena sebelumnya juga terjadi hujan deras disertai angin yang melanda kompleks pendapa.

"Tidak ada yang aneh. Biasa, sebelumnya Jepara juga diterpa hujan deras disertai angin," katanya.

Dia menyebut, di bawah pohon tersebut Kartini saat masih remaja sering bermain maupun merenung. Lantaran saat itu Kartini dikarang keluar dari pendapa.

Di dalam surat Kartini, katanya, di bawah pohon tersebut merupakan tempat dia merenung tentang kebangsaan.

"R.A. Kartini sering merenung dan bermain di situ pada usia 12.5 sampai 16 tahun. Karena di bawah tersebut R.A. Kartini kerasa nyaman kembangnya pun wangi," katanya.

Dia menjelaskan, pohon tersebut berada di depan kamar Ngasirah, ibu kandung R.A. Kartini, yang merupakan selir atau istilahnya garwa ampil dari RM Adipati Aryo Sosroningrat. Saat itu, katanya, status selir lebih rendah dari R.A. Kartini.

"Tidak perlu dikultuskan. Apalagi dihubung-hubungkan dengan tahayul. Yang perlu diingat ajaran-ajaran R.A. Kartini yang direnungkan di bawah pohon tersebut," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas