Dua Pskolog dan Satu Psikiater Tangani Bocah Perempuan yang Kecanduan Seks di Surabaya
Pemkot meminta orangtua bocah berusia delapan tahun itu untuk tidak mengutarakan kata-kata yang memicu hasrat atau berbau pornografi.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Fatimatuz Zahro
TRIBUNNERWS.COM, SURABAYA -Dua orang psikolog dan satu psikiater melakukan pengecekan rutin pada bocah bocah perempuan yang kecanduan seks asal Tambak Wedi, YK.
Penggunaan obat untuk menurunkan libido bocah tersebut masih terus dilakukan.
Lantaran perawatan masih tahap awal dan kemungkinan untuk YK melakukan penyimpangan seksual masih tinggi, kini bocah tersebut dilarang untuk menggunakan ponsel pintar.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya Nanis Chairani, mengatakan penggunaan ponsel untuk YK di bawah kontrol ketat.
"Dalam kontrol ketat. Kalau mau pakai ponsel ditanyai betul untuk apa. Tidak boleh buat buka youtube, karena dia sudah biasa menonton film porno di youtube," kata Nanis, yang ditemui di Balai Kota Surabaya, Jumat (19/1/2018).
Pihaknya juga berkoordinasi dengan orangtua bocah berusia delapan tahun itu untuk tidak mengutarakan kata-kata yang memicu hasrat atau berbau pornografi.
Sebab hal tersebut bisa jadi akan membuat proses pengobatan untukk YK menjadi lama. Sebab saat ini pemberian obat masih dilakukan oleh dokter.
Baca: Dibesarkan di Lokalisasi Dolly, Bocah Perempuan Usia 8 Tahun Ini yang Menderita Kecanduan Seks
Sampai hari psikolog masih terus datang melakukan konsultasi dengan YK. Ada dua psikolog yang didatangkan ke rumah YK.
"Sebelumnya psikolog sudah kami wanti untuk tidak berkunjung dengan kondisi yang mencolok. Agar tidak memancing penasaran para tetangga," katanya.
Sedangkan untuk psikiater yang menangani YK, dikatakan Nanis standby di RSUD dr Soewandhi. Jika YK akan check up, YK yang akan datang ke rumah sakit.
Menurut Nanis, YK masih belum dibawa ke rumah aman atau shelter milik Pemkot. Ini lantaran YK masih mengidap penyakit TBC akibat tertular oleh sang nenek yang tinggal di eks lokalisasi Dolly.
"Sekarang masih belum di bawa ke rumah aman. Masih nunggu TBC nya sembuh, dan sambil melihat perkembangan obat jalannya.