TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Laga Persebaya kontra Madura United (MU) di Piala Presiden 2018 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) ternyata diwarnai insiden keributan, Minggu (28/1/2018).

Suporter Persebaya (bonek) yang tak beriket menyerang suporter Bajul Ijo bertiket dan petugas kemanan.

Dalam insiden ini, tiga oknum bonek yang tak bertiket diamankan. Ketiga bonek yang kini masih menjalani pemeriksaan di Polsek pakal Surabaya, yakni CB(16), asal Karang Pilang Surabaya, Rosid (28) warga Jl Wonosari Surabaya dan Riski M (18), asal Semampir Surabaya.

Mereka diamankan petugas kemanan lantaran diduga menjadi provokator terjadinya keributan.

Informasi yang dikumpulkan Surya.co,id menyebutkan, kejadian keributan pecah kali pertama
belum kick off, Penonton tidak bertiket berkumpul dan melempari suporter bertiket yang ada di antrian pintu 15. Akibatnya satu suporter kepalanya berdarah kena lemparan.

Petugas dari Dalmas akhirnya menembakna gas air mata gua memaksa massa mundur. Tim gabungan Dalmas Polretabes Surabaya, Marinir, TNI AD, Dalmas Polda, Satreskrim dan Intelkam Polrestabes Surabaya bisa menegendalikan massa, meski sempat merusak pagar dan barrier.

Sekitar pukul 16.30 WIB, massa yang sempat mundur berkumpul kembali. Sambil membawa batu kembali membuat keributan dan melakukan pelemparan ke petugas dan merusak pagar untuk berusaha masuk ke stadion.

"Atas perintah Pak Kapolrestabes (Kombes Pol Rudi Setiawan), massa yang tidak bertiket didorong keluar area Stadion Gelora Bung Tomo. Ada tiga suporter yang diamankan dan kini masih menjalani pemeriksaan di Polsek Pakal," sebut Kasubbag Humas Polretabes Surabaya, Kompol Lily Djafar, Minggu (28/1/2018) malam.