Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anaknya Digituin Ayah dan Paman, Ibu dan Adik Korban Malah Diusir Warga

Salah satu warga yang tak mau disebut namanya mengatakan ibu korban telah mengetahui kasus itu sejak lama tapi enggan melapor

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Anaknya Digituin Ayah dan Paman, Ibu dan Adik Korban Malah Diusir Warga
Istimewa
Ayah dan paman, tersangka cabul saat diamankan di Polres Tobasamosir 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Arjuna Bakkara

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN  - E Nadeak menangis terisak-isak diwawancarai wartawan Parsambilan Toba Samosir, Selasa (30/1/2018) Petang.

Elida merupakan Ibu kandung dari AS (15) yang menjadi korban pencabulan yang diduga dilakukan ayah kandungnya inisial JS (38) dan paman kandungya inisial AMN (33).

Kepada Tribun, Nadeak mengaku diusir dari kampungnya.

Ia dan anak-anaknya pun tidak tidur di rumah kayu mereka.

Sementara AS sebelumnya sudah ditampung di rumah kepala desa.

"Sudah lebih tiga hari kami tidak tidur di rumah ini. Sejak kasus ini ketahuan, kami diusir tulang. Warga tak lagi suka sama kami,"sebutnya.

BERITA TERKAIT

Wanita yang mengaku sehari-hari bekerja sebagai buruh tani itu menyebut mereka tinggal di rumah keluarganya yang tak jauh dari desa tersebut.

Keempat anaknya pun dibawanya ke tempat keluarganya.

Baca: Bayi Delapan Bulan Kritis Karena Diperkosa, India Dilanda Gelombang Protes

Salah satu warga yang tak mau disebut namanya mengatakan ibu korban telah mengetahui kasus itu sejak lama.

Oleh karenanya, mereka mengusir keluarga korban baik ibunya dari kampungnya. 

"Kami tak suka tinggal sekampung dengan yang seperti itu. Sekalipun ibunya, kami tak mau dia di sini. Kami jadi malu,"ujar seorang nenek yang tak mau disebut identitasnya.

Perempuan beruban itu menuturkan, ibu korban diyakini diduga terlibat dalam kasus itu.

Disebut-sebut, ibunya tidak langsung melaporkan kejadian dari awal sehingga berlarut-larut.

"Mamaknya pasti tahu. Kenapa gak dari awal dilapor, kok malah dibiarkan. Bahkan, kok ibunya berniat menggugurkan kandungan anaknya kok tidak melapor dari dulu,"ujar perempuan mengenakan kain sarung itu.

Kepala Desa Olden Napitupulu, menyampaikan agar warga tidak gegabah dalam kasus tersebut. Dia mengimbau supaya warga tidak melakukan perbuatan melawan hukum. 

"Kepada semuanya, agar tidak membuat tindakan-tindakan melawan hukum. Biar hukum yang berjalan dalam kasus ini,"Sebutnya kepada warga saat kunjungan bersama Jajaran Pemkab Tobasa dan Rombongan Bhayangkari.

Sebelumnya, Polres Tobasa sudah menahan kedua tersangka, yakni ayah kandungnya inisial JS (38) dan paman kandungya inisial AMN (33).

Berdasarkan pemeriksaan Polisi, kejadian  memalukan itu sudah berlangsung sejak akhir 2015 lalu.

"Setelah kita selidiki sudah berlangsung sejak akhir tahun 2015 lalu. Biadabnya, pelaku adalah ayah kandung dan juga paman kandung 'tulangngya' sendiri. Dan mereka sudah kita tahan,"ujar Kasat Reskrim Polres Toba Samosir, AKP Nelson JP Sipahutar ketika dihubungi melalui telepon selular, Sabtu (26/1).

Kata Nelson, informasi tersebut awalnya berdasarkan kecurigaan warga terhadap kondisi tubuh AS yang mengalami perubahan.

Kemudian warga memberi informasi, lalu Polres Tobasa mendalami hingga memburu pelaku.

Pelaku yang merupakan Ayah kandung AS sempat menghilang dari rumahnya.

Namun, upaya pengejaran terus dilakukan hingga JS ditangkap di Medan.

Kemudian dibawa ke Polres Tobasa untuk diproses. Sedangkan AMN diamankan di Tobasa.

"Tadi malam tersangka (ayahnya) sudah kita bawa ke Tobasa. Pamannya juga sudah ditahan. Sekarang masih sedang menjalani pemeriksaan,"sebutnya.

Nelson menuturkan, berdasarkan peneriksaan peristiwa pencabulan itu pertama kali dilakukan oleh pamannya di rumah mereka di Toba Samosir.

Dalam seminggu, paman kandung korban menyetubuhi AS rata-rata dua kali dalam seminggu hingga akhir 2017.

Sementara ayah kandungnya, JS telah menyetubuhi putrinya hingga yang ketigakalinya.

JS dan AMN, kata Nelson sama-sama sebelumnya tidak saling mengetahui perbuatan itu.

"Merka saling tahu ketika sudah di kantor polisi. AS juga kini sedang hamil,"tambahnya.

JS dan AMN juga tinggal serumah  Kejadian tersebut juga dilakukan di rumah mereka tinggal.

"Kami masih mendalami ya, nanti kami akan beritahu perkembangannya,"ujarnya. (Cr1) .

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas