Warga Bogor Patut Bersyukur! Ini Hikmah Asian Games Bagi Stadion Pajajaran
Sejak diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat waktu itu, M.Yogie S. Memet, sampai dengan sekarang Stadion Pajajaran hanya mengalami 1 kali renovasi.
Editor: Content Writer
“Untuk mengganti lapangan rumput serta membangun drainase-nya saja dibutuhkan biaya lebih dari Rp 4 milyar,” lanjut Eko.
Begitupun tiang gawang akan diganti dengan tiang gawang baru yang lebih aman bagi pemain. Khususnya bagi sang penjaga gawang bila sampai mengalami benturan dengan tiang gawang.
Dengan demikian lapangan rumput stadion kelak akan sama kualitasnya, dengan lapangan rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta yang sudah selesai direnovasi.
Elemen kedua yang akan diganti adalah lampu penerangan lapangan. Penggantian dilakukan dengan menggunakan sistem lighting mutakhir, walaupun direncanakan tanpa mengganti tiang-tiangnya.
Dengan penerangan yang sangat bagus, Stadion Pajajaran nantinya dapat dan layak apabila dipergunakan untuk menyelenggarakan pertandingan sepak bola pada malam hari.
Sedangkan elemen ketiga yang akan diperbaiki adalah kamar mandi beserta ruang ganti pemain. Nantinya kamar mandi pemain akan dilengkapi dengan air hangat, sesuai dengan kebutuhan para pemain sepakbola.
Saat ini perbaikan kamar mandi beserta ruang ganti pemain sudah mulai diproses dengan terlebih dahulu membongkar septic tank stadion.
Sementara itu tribun penonton yang saat ini kondisinya juga sudah sangat memprihatinkan, belum termasuk elemen yang akan diperbaiki. Begitupun dengan lintasan lari yang berada di pinggir lapangan.
“Paling nanti tribun akan dirapikan dengan pengecatan ulang, sedangkan penggantian kursi dan atap tribun saya belum tahu,” ungkap Eko yang mengaku memang belum mengetahui lebih mendetail rencana pekerjaan yang akan dilakukan pihak yang ditunjuk Kementrian PUPR.
Wajar apabila dalam proses perbaikan kali ini, ketiga elemen tersebut yang akan diutamakan. Sebab target utama dari perbaikan ini, agar dalam waktu dekat menjelang berlangsungnya Asian Games 2018 pada bulan Agustus nanti, Stadion Pajajaran sudah bisa dimanfaatkan sebagai tempat berlatih tim sepakbola yang akan bertanding di Stadion Pakansari atau di Stadion Candrabaga Bekasi.
Seiring dengan proses perbaikan stadion, Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bogor sedang menyusun berbagai program dan rencana kerja. Menurut Eko, semua itu sedang dirumuskan untuk menjadi pegangan bagi proses pengelolaan tindak lanjut stadion paska berlangsungnya Asian Games.
“Tentu kita harus memelihara dengan baik supaya fungsi stadion tetap bisa optimal,” katanya.
Untuk itu antara lain harus ada rencana dan tatacara penggunaan stadion ke depannya. Termasuk rencana penggunaan khusus stadion, hanya untuk pertandingan sepakbola. Pada prinsipnya, Eko akan mengupayakan agar manfaat Stadion Pajajaran dapat dirasakan atau diakses oleh warga Kota Bogor yang memerlukan.
“Tinggal dibuat aturan mainnya supaya di satu sisi aspek perawatan stadion akan bisa tetap terjamin berlangsung dengan baik,” lanjut Eko. Maklum untuk perawatan rumput lapangan utamanya saja, nantinya dibutuhkan biaya antara Rp 20 – Rp 21 juta per bulan.
Eko mengajak semua pihak dan setiap elemen masyarakat untuk kedepannya bersama-sama ikut merawat dan menjaga kondisi Stadion Pajajaran agar tetap terpelihara dengan baik.
Jangan sampai hikmah Asian Games bagi stadion kebanggaan Kota Bogor ini, cepat berlalu seiring dengan usainya pesta olahraga tingkat Asia tersebut. (*)