Bayi Asal Kerinci Meninggal di Malaysia, Kisahnya Bikin Haru
Kedekatan Nauval dengan kedua orang tuanya dan warga Kerinci yang ada di sana, membuat keluarga merasa kehilangan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Hendridede Putra
TRIBUNNEWS.COM, KERINCI - Isak tangis haru tidak henti-hentinya mengiringi kepergian Nauval. Bayi empat bulan asal Kabupaten Kerinci itu meninggal di negeri jiran, Malaysia.
Meski baru empat bulan dilahirkan, namun karena kedekatan Nauval dengan kedua orang tuanya dan warga Kerinci yang ada di sana, membuat keluarga merasa kehilangan.
“Kami merasa kehilangan sekali. Selama ini, Nauval menjadi penghibur dan penghilang lelah setelah penat bekerja, dan menjadi pelepas rindu terhadap anak-anak kami yang tinggal di kampung,” sebut Misra, warga Kerinci di Malaysia.
Nauval sempat dilarikan ke rumah sakit di Kuala Lumpur karena menderita sakit.
Namun karena terkendala biaya, keluarga memutuskan untuk membawa Nauval pulang berobat ke Kerinci.
Namun, Tuhan berkehendak lain. Akhirnya Noval meninggal pada Selasa (6/2) pukul 23.00. Padahal, rencananya, pada Rabu ini Noval dibawa pulang ke Kerinci.
“Ciuman terakhir buat mu dek Nauval, tenang lah di syurga. Tuhan lebih menyayangi mu,” tulis Lisrawati,warga Kerinci di Malaysia, yang menghadiri pemakaman Nauval, Rabu (7/2).
Kesedihan juga dirasakan oleh Harpen, kakek Nauval di Kerinci.
Meski belum sempat bertemu langsung dengan cucunya, namun dia merasakan kesedihan yang mendalam.
Baca: WNI Dipenjara di Malaysia karena Lakukan Pelecehan Seksual ke Tukang Pijat 79 Tahun
“Kami di Kerinci hanya mendengar suara tangisannya saja, tapi tuhan sudah menjemputnya. Kalau boleh memilih, tentu lebih baik kami yang dijemput tuhan sekarang,” ungkapnya.
Ketua Ikatan Keluarga Besar Sakti Alam Kerinci Malaysia, Faisal Anas, juga mengaku sangat terharu dengan kepergian Nauval di Malaysia.
“Kemarin keluarga meminta kami mengurus berkas kepulangan Nauval ke Kerinci. Tapi ternyata dia sudah meninggal dunia,” bebernya.
Semua bahan untuk mengurus kepulangan ke KBRI sudah disiapkan. Bahkan keluarga juga sudah bersiap untuk berangkat ke Kerinci.
Nauval merupakan satu di antara ribuan warga Kerinci yang harus menghembuskan napas terakhir di perantauan.
Sebelumnya, banyak juga warga Kerinci yang meninggal di Malaysia.
Baca: Duh, Ada 66 TKI Asal Jateng Meninggal Dunia di Luar Negeri
Kondisi ini sebenarnya cukup memprihatinkan. Akibat sempitnya lapangan pekerjaan di Kerinci, memaksa warga bekerja ke luar negeri, bahkan sampai mempertaruhkan nyawa.
“Siapa pun yang akan menjadi pemimpin Kerinci ke depan, harus benar-benar memperhatikan nasib para TKI yang bekerja di luar negeri,” tambah Saidina Ali, Sekretaris Kerinci Bersatu-Malaysia.
Pemerintah tambahnya, seyogyanya mempersiapkan lapangan pekerjaan yang layak, agar warga tidak harus mempertaruhkan nyawa bekerja ke luar negeri.
“Kalau di Kerinci perekonomian bagus, lapangan pekerjaan bisa didapat, tidak ada warga yang mau menjadi kuli ke luar negeri,” katanya.