Empat Jenazah Korban Longsor di Cijeruk Dievakuasi, Bocah Adit Diduga Masih Tertimbun
Hingga Selasa (6/2/2018) sore pukul 16.24 WIB Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 4 korban meninggal dunia akibat longsor di Kampung Maseng.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Hingga Selasa (6/2/2018) sore pukul 16.24 WIB Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 4 korban meninggal dunia akibat longsor di Kampung Maseng RT 02 RW 08 Desa Warung Menteng Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor.
Keempat korban adalah Nani (34), Aurel (1,5), Alan (17), dan Aldi (8).
Saat ini korban sudah dievakuasi dan dibawa ke RSUD Ciawi.
Satu korban yaitu Adit (10) diduga masih tertimbun longsor dan Tim SAR gabungan akan melanjutkan pencariannya besok.
Kepala BNPB Willem Rampangilei yang juga turun langsung ke lokasi bencana mengatakan upaya penyelamatan biasanya membutuhkan waktu hingga 2 minggu.
"Cuaca adalah salah satu faktor, dan kita harus juga harus memperhatikan keselamatan regu penyelamat, jangan sampai mereka juga menjadi korban," ucap Willem dalam rilis yang disampaikan Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Rabu (7/2/2018).
Baca: Sang Ayah Tak Sanggup Katakan kepada Mukhmainnah Kalau Putri Sudah Tiada
Ratusan personel gabungan dari BNPB, BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Kementerian PU Pera, PMI, Tagana, relawan, dan masyarakat bahu membahu membantu evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban.
Semua bekerja karena panggilan kemanusiaan.
Kepala BNPB Willem Rampangilei yang mendatangi lokasi longsor di Caringin, Kampung Babakan, Cijeruk dan Riung Gunung, Bogor, Jawa Barat bertemu dengan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan Bupati Kabupaten Bogor, Nurhayanti.
"Tim akan terus bekerja untuk menormalkan jalur Bogor Puncak. Ditargetkan 10 hari ke depan jalanan sudah dapat kembali normal dan dilalui kendaraan umum," kata Heryawan.
Tim SAR gabungan juga mendapatkan laporan dari sopir angkot yang mengatakan ada 1 orang pesepeda motor tertimbun material longsoran tanah di Riung Gunung, Cisarua Bogor.
Baca: BNPB Ingatkan Bencana Banjir Ancam Ibu Kota
"Namun masih butuh klarifikasi, karena pengemudi angkot itu juga tidak yakin pada penglihatannya. Namun upaya pencarian dan pembersihan jalan tetap kami lanjutkan," ucap Bupati Nurhayanti.
Tingginya curah hujan yang dalam kurun waktu 2 minggu ini, diharapkan masyarakat meningkatkan kewaspadaan supaya tidak jatuh korban.
"Intensitas bencana meningkat, kami akan memperkuat sistem peringatan dini, dan orang yang selamat dari bencana sebesar 95 persen adalah karena kapasitas dirinya, sisanya karena pertolongan orang lain," pesan Kepala BNPB.
Itulah mengapa masyarakat perlu mengenali lingkungan sekitarnya. Mengenai potensi bencana dan mampu mengantisipasinya.
Tanda-tanda longsor dapat dikenali dari fenomena yang ada seperti adanya retakan tanah, amblesan tanah, mata air dan air sumur menjadi keruh, dan pohon dan tiang listrik miring.
"Saat hujan deras hendaknya waspada. Jika perlu mengungsi sementara waktu di tempat yang aman," pesan dia.