Sekap WN Bulgaria, 16 Orang Ditangkap, Motifnya Karena Dendam
Penangkapan dilakukan oleh Subnit 8 Ditreskrimum Polda Bali. Mulanya, pihak Subnit 8 mengetahui adanya satu di antara delapan pelaku.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Aksi penyekapan dan penganiayaan seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Bulgaria bernama George Jordanov (47) telah diungkap Dir Reskrimum Polda Bali.
Sebanyak 16 orang pelaku yang terlibat dalam aksi penyekapan tersebut, kini telah diamankan oleh tim Resmob Polda Bali.
Sebelumnya pihak kepolisian telah mengamankan 9 orang pelaku dan setelah dilakukan pengembangan, diamankan lagi 7 orang tersangka yang terlibat dalam kasus tersebut.
Baca: Memprihatinkan, Catatan Merah Siswa Penganiaya Guru Hingga Akhirnya Tewas
Dir Reskrimum Polda Bali, Kombes Pol Sang Made Mahendra Jaya mengatakan, pihaknya mendapat informasi dari Kedubes Bulgaria bahwa ada kasus penculikan di daerah Sunsetroad.
"Informasi adanya penculikan ini kita terima dari Dir Intelkam diberitahu dari Kudubes Bulgaria bahwa seorang warganya diculik disekap oleh beberapa orang yang diduga pelaku," kata Kombes Pol Sang Made Mahendra Jaya kepada Tribun Bali, Rabu (7/2/2018).
Atas informasi tersebut, Tim Resmob Polda Bali melakukan penyelidikan dan bergerak menuju lokasi kejadian.
Dari penyelidikan itu anggota polisi mendapatkan video yang diunggah salah satu pelaku kemudian dilakukan profilling.
Tidak lama, kurang dari dua jam tim berhasil mengamankan beberapa orang yang teridentifikasi sebagai pelaku yang ada di dalam video tersebut.
Tidak hanya itu, polisi juga berhasil menyelamatkan korban dari penyekapan pelaku
"Sekitar jam setengah 10 korban berhasil kita selamatkan, dan otak pelaku juga kita amankan. Kita amankan 16 orang, ada 6 orang yang kita anggap ikut melakukan penculikan," pungkas Mahendra Jaya.
Awalnya Dikeroyok
Awal mula kejadian ini ketika korban pada Sabtu (3/2) lalu berjalan dari resto cepat saji di kawasan Jalan Sunset Road, Kuta.
Sejatinya korban hendak membeli rokok. Beberapa puluh meter dari restro cepat saji, korban membeli rokok. Tepatnya, di sebuah mini market.
Saat melewati warung makanan khas Turki (kebab). korban bertemu dengan orang yang tidak dikenal berjumlah lebih dari satu orang.
Tanpa ba-bi-bu, beberapa orang melakukan pengeroyokan. Bogem mentah dan tendangan mendarat di tubuh Jordanov. Korban kemudian dibawa ke ruangan dekat warung kebab itu. Setelah puas menggebuki korban, barang berharga korban berupa dua buah handphone dan uang Rp 2 juta diambil oleh para pelaku.
"Awalnya korban dipukuli dan dirampas HP-nya. Kejadiannya di ruangan warung makanan kebab. Setelah itu dimasukkan mobil dan dibawa pergi oleh para pelaku," ungkapnya.
Setalah dibawa ke mobil, korban pun dibekap. Matanya ditutup menggunakan kain.
Korban dibawa ke sebuah rumah ditempatkan di ruangan tertutup dan gelap. Korban disekap selama tiga hari.
"Dari laporan bahwa ada permintaan uang sekitar 20 ribu US atau sekitar Rp 260 juta itulah, Dubes Bulgaria melapor dan dilakukan penyelidikan hingga penangakapan dini hari kemarin," beber sumber.
Penangkapan dilakukan oleh Subnit 8 Ditreskrimum Polda Bali. Mulanya, pihak Subnit 8 mengetahui adanya satu di antara delapan pelaku.
Sebuah rekaman video yang viral di media sosial menjadi bukti petunjuk polisi.
Pelaku yang diketahui itu adalah GW alias Dek Pul. Akhirnya, anggota polisi dengan pelaku bertemu. Hingga akhirnya, dilakukan introgasi terhadap pelaku.
Tak butuh waktu lama, Tim Jatanras Subdit III Polda Bali pun meluncur ke TKP. Dek Pul pun diamankan.
Sayangnya, Dek Pul mengaku tidak mengetahui alamat rumah TH dan Kent yang diduga melakukan penculikan dan penyekapan terhadap korban.
Dari penyelidikan mendalam dan keterangan saksi-saksi di lapangan akhirnya dilakukan penangakapan terhadap kesembilan tersangka penyekapan pada Selasa (6/2) dinihari.
Namun, sumber enggan menyebut dengan detail di mana lokasi rumah penyekapan dan penangakapan kesembilan tersangka itu.
"Intinya penangakapan dilakukan dengan penyelidikan dan berbagai bukti petunjuk yang mengarah pada kesembilan tersangka," paparnya.
Dir Reskrimum Polda Bali, Kombespol Sang Made Mahendra Jaya, membenarkan peristiwa penangkapan itu. Hanya saja, ia enggan berkomentar lebih jauh.
"Pemeriksaan mendalam masih terus dilakukan. Besok (hari ini, red) kami lakukan jumpa pers untuk keterangan lengkapnya," ucap Mahendra kepada Tribun Bali. (Fauzan Al Jundi)