Baru Kenal dan Pura-pura Baik, Pelaku Sikat Harta Sudaruji Rp 45 Juta
Dari Juanda, dia berencana pulang ke Bojonegoro. Dia pun menumpang bus Damri dengan rencana tujuan ke terminal Bunder, Lamongan.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya kepada orang yang tidak dikenal.
Sebab, salah-salah, bisa mengalami kemalangan seperti terjadi pada Sudaruji (32), warga desa Semawot, kecamatan Sukosewu, Bojonegoro.
Baca: Amerika Segera Umukan Sanksi Terberat untuk Korea Utara
Selasa (6/2/2018), harta senilai Rp 45 juta miliknya raib dibawa kabur orang tak dikenal yang berpura-pura baik kepadanya.
Kisahnya, hari itu Sudaruji berada di bandara Juanda, Sidoarjo, usai pulang dari bekerja.
Dari Juanda, dia berencana pulang ke Bojonegoro. Dia pun menumpang bus Damri dengan rencana tujuan ke terminal Bunder, Lamongan.
Ketika di dalam bus, Sudaruji diajak ngobrol oleh orang yang tidak dikenalnya.
Setibanya di Terminal Bunder, korban diajak turun dan pindah naik mobil pelaku dengan alasan tujuan yang sama, Bojonegoro.
Dalam perjalanan ke Bojonegoro, sebelum sampai tujuan ,pelaku berhenti di mini market untuk membeli air minum.
Kemudian datang orang lain yang menanyakan alamat tujuan.
Singkat kata, karena ternyata orang ketiga itu juga memiliki tujuan yang sama, bergabunglah orang tersebut ke dalam mobil.
Nah, di dalam mobil itulah, si orang ketiga menawarkan barang menyerupai berlian dengan alasan untuk tambahan biaya perjalanan karena tak lagi punya cukup uang untuk membeli tiket ke Ternata.
Pria tersebut menawari Sudaruji untuk membeli barang tersebut dengan harga Rp 70 juta.
Tak dinyana, rayuan juga dilancarkan oleh pria pertama yang sebelumnya dijumpai di dalam bis. Pria tersebut membujuk Sudaruji untuk membeli berlian tersebut dengan iming-iming bakal mendapat untung besar bila dijual kembali.
Pelaku tiba-tiba meminta korban untuk mengeluarkan seluruh uang yang berada di dalam dompet, isinya Rp 4, 5 juta.
Setelah uang diserahkan, dengan berbagai alasan, Sudaruji diturunkan di depan stasiun Lamongan.
Saat itu, dia sama sekali belum curiga bahwa orang-orang di sekitarnya berniat jahat. Termasuk ketika dia diminta turun di stasiun Lamongan dan menunggu kembali dijemput.
"Hampir lima jam lamanya, korban menunggu mobil pelaku," kata Pjs Kasubag Humas Polres Lamongan, Iptu Sunaryo kepada Surya, Rabu (7/2/2018).
Setelah lama menunggu, barulah Sudaruji sadar baru saja menjadi korban penipuan. Sementara barang-barangnya seperti dua buah CD software Toyota, HP Asus, dompet yang berisi kartu ATM dan kartu identitas lainnya, raib dibawa pelaku. Seluruh hartanya itu bernilai total sekitar Rp 45 juta.
Setelah sadar itulah, dia memutuskan melapor ke Polres Lamongan. Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.