Demi Bayar Cicilan Motor, Dua Pemuda Ini Nekat Gasak Inventaris Sekolah
Bahkan, diperoleh keterangan jika salah satu pelaku bernama bagus merupakan pernah bersekolah di SMP tersebut
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai dilakukan interograsi lebih dalam oleh anggota unit Reskrim Polsek Prambanan, kedua pelaku pembobol sekolah yakni Antonius Danang Supriyanto (33) dan Leonardo Dwi Bagus Krusdiyanto (22), keduanya warga Gayamharjo, Prambanan, Sleman mengaku bahwa nekat menggasak barang-barang milik SMP 3 Prambanan karena membutuhkan uang untuk membayar angsuran sepeda motor milik salah satu pelaku.
Kapolsek Prambanan, Polres Sleman, Polda DIY, Kompol Rini Anggraini mengatakan bahwa setelah didalami, tempat tinggal kedua pelaku ini ternyata satu wilayah dengan lokasi SMP 3 Prambanan.
Baca: Kisah Agus, Mantan Guru yang Kini Jadi Pedagang Nomaden Demi Wujudkan Sanggar Seni
Bahkan, diperoleh keterangan jika salah satu pelaku bernama bagus merupakan pernah bersekolah di SMP tersebut.
"Bagus ini mantan siswa di sana (SMP 3 Prambanan) dan sudah paham betul seluk beluk SMP itu. Karena itulah keduanya tahu lokasi mana yang dijadikan tempat menyimpan barang-barang yang harganya mahal," katanya, Jumat (9/2/2018).
Sementara itu, Leonardo Dwi Bagus Krusdiyanto (22) yang merupakan pelaku pembobolan tersebut mengatakan bahwa dirinya memang benar pernah bersekolah di SMP 3 Prambanan.
Diungkapkan Bagus, bahwa ia bersama dengan Danang nekat mencuri karena butuh uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
"Saya sekolah di situ (SMP 3 Prambanan) tahun 2012 tapi nggak lulus. Nyuri di bekas sekolah karena sudah hafal kondisinya dan saya kepepet, gaji jadi pekerja bangunan nggak cukup untuk hidup dan saya perlu ngangsur motor," katanya dengan nada lirih.
Ditambahkan Bagus, ia dan Danang sudah saling mengenal cukup lama dan memang telah merencanakan pencurian tersebut.
Menurutnya, jika tidak tertangkap oleh petugas Polsek Prambanan, Bagus berencana untuk menjual barang hasil curiannya untuk mendapatkan sejumlah uang.
Baca: Kemacetan Panjang di Jalur Semarang Kendal Akibat Banjir di Mangkang
"Niatnya mau dijual barang-barangnya biar dapat uang, tapi karena tertangkap nggak jadi," ujarnya.
Diteruskan Kapolsek, pihaknya mengimbau kepada pihak sekolah yang berada di wilayah hukumnya agar selalu menempatkan penjaga malam dan bertugas hingga pagi.
Ia menilai dengan hal tersebut dapat mencegah
terjadinya pencurian di sekolah-sekolah.
"Kita akan tingkatkan patroli khususnya ke sekolah-sekolah, penjaga malam juga akan kita sambangi agat selalu siaga dalam berjaga malam," pungkasnya. (Tribun Jogja/Pradito Rida Pertana)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.