Tunggu Kabar Anaknya Yang Tenggelam Ditemukan, Ponijam Tak Bisa Tidur Sejak Semalam
Sama halnya dengan Ponijan (54), ayah korban tenggelam di sungai Karang Mumus, jalan Betapus, Samarinda Utara, Samarinda, Kalimantan Timur.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Orangtua mana yang tidak kepikiran, jika anaknya hingga saat ini belum ditemukan.
Sama halnya dengan Ponijan (54), ayah korban tenggelam Andi Nur Arfian (22) di sungai Karang Mumus, jalan Betapus, Samarinda Utara, Samarinda, Kalimantan Timur.
Sejak mengetahui anaknya tenggelam, dirinya langsung meninggalkan pekerjaanya, yang sehari-hari sebagai pekerja bangunan rumah di jalan M Said, Sungai Kunjang.
Bahkan, ketika tim SAR gabungan telah menghentikan pencarian pada Selasa (13/2) kemarin, dirinya masih melakukan pencarian hingga pukul 02.00 Wita, Rabu (14/2) dini hari tadi.
"Sejak sore kemarin, saya langsung datang ke lokasi untuk mencari, malamnya saya sisir pakai perahu sampai jam 02.00 an Wita," tuturnya disela istirahat pencarian, Rabu (14/2/2018).
Lanjut dia menjelaskan, pada pagi tadi (14/2) sekitar 05.30 Wita, dirinya sudah berada di lokasi untuk langsung melakukan pencarian, bahkan dirinya bersama seorang rekannya, melakukan penyisiran dengan menggunakan perahu yang ada, hingga ke kawasan Bengkuring.
Bahkan, sejak semalam hingga saat ini dirinya belum juga bisa tidur memikirkan anaknya tersebut. "Saya sempat pulang ke rumah, tapi tidak bisa tidur, duduk duduk saja di rumah. Hari ini saya tidak kerja dulu, bahkan teman-teman sekerjaan juga ikut bantu mencari," ucapnya.
Tak hanya mengandalkan pencarian secara manual oleh tim SAR gabungan, namun juga dilakukan pencarian dengan menggunakan bantuan orang pintar (paranormal). Tampak disekitar lokasi kejadian terdapat sejumlah syarat, seperti bantal yang kerap digunakan korban tidur, bubur merah, bubur putih, kopi, hingga telur.
"Saya terima kasih ke semua yang bantu pencarian, kepolisian tim SAR juga. Dan, saya juga disarankan untuk sediakan syarat agar bisa cepat ketemu, ya saya sediakan. Intinya semoga cepat ketemu," urainya.
Diberitakan sebelumnya, korban bernama Andi Nur Arfian (22), warga perumahan Puspita Baru, Bengkuring, bersama tujuh teman-temannya berfoto ria di bawah jembatan Betapus, namun saat tengah asik berenang, korban hanyut dan tenggelam, sekitar pukul 15.00 Wita, Selasa (13/2) kemarin.
Bahkan, dari keterangan saksi (teman korban), korban lah yang mengajak teman-temannya untuk berfoto bersama dengan menggunakan kamera sewaan di bawah jembatan tersebut, sambil berenang di pinggir sungai.
Namun naas, korban yang tidak bisa berenang terseret arus sungai yang deras, yang mengakibatkan hingga saat ini korban belum juga ditemukan. (*)