Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buaya Muncul di Tengah Kota, Ini Penjelasan BKSDA Kaltim

Habitatnya di muara Mahakam, masuknya bisa saja karena banjir, lalu aliran sungai Mahakam juga sampai ke sungai kecil di kota

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Buaya Muncul di Tengah Kota, Ini Penjelasan BKSDA Kaltim
Istimewa
Ilustrasi buaya 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim Christoper D

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Fenomena kemunculan buaya di Samarinda direspon oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim.

BKSDA Kaltim telah melakukan koordinasi untuk segera menurunkan tim ke lokasi kemunculan buaya, guna mengamankan buaya tersebut.

"Segera kita akan bentuk tim untuk tidaklanjuti kemunculan buaya di Samarinda," ucap Pengendali Ekosistem Hutan (PEH), Seksi Konservasi wil II Tenggarong-Samarinda, BKSDA Kaltim, Ridho Ridhana, Jumat (16/2/2018).

Lanjut dia menjelaskan, di wilayah Samarinda sendiri tidak terdapat habitat buaya, dan diduga kemunculan buaya tersebut berasal dari kawasan Muara sungai Mahakam, di wilayah Kutai Kartanegara, seperti Kutai Lama, Muara Jawa hingga Sanga sanga.

Selain itu, diduga kemunculan buaya di Samarinda, karena aliran sungai Mahakam yang masuk hingga ke kawasan kota, melalui sungai Karang Mumus, disamping itu juga karena faktor banjir yang mendorong buaya bisa masuk ke kawasan Samarinda.

"Samarinda bukan habitatnya.  Habitatnya di muara Mahakam, masuknya bisa saja karena banjir, lalu aliran sungai Mahakam juga sampai ke sungai kecil di kota," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Baca: Dicaki Maki Ibu-ibu Karena Duduk di Gerbong Wanita Pria Ini Cuek, Ekspresi Wajahnya Bikin Gemes

"Saya sempat lihat di medsos muncul buaya di saluran air pasar Pagi, tidak mungkin kan habitat buaya di selokan," tambahnya.

Selain itu, masuknya buaya di Samarinda, juga bisa disebabkan karena faktor habitat asalnya yang terganggu maupun rusak. Hal itulah yang membuat buaya mencari lokasi tempat tinggal baru, yang terdapat banyak pakannya.

Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan populasi buaya yang semakin banyak perkembangannya.

"Bisa jadi habitatnya terganggu atau rusak, makanya buaya keluar dan mencari tempat baru, termasuk dengan perkembangan populasinya yang besar, karena setiap buaya melahirkan, bisa mengeluarkan telur 40-100 telur," ucapnya.

Dia pun meminta kepada warga untuk tidak panik dengan kemunculan buaya. Warga diminta untuk menjauhi lokasi kemunculan buaya.

"Jangan panik, boleh mantau dari jauh. Kalau ada buaya berjemur, biarkan saja, jangan diganggu, buat buaya itu tenang, kami akan segera tangani. Kami perkirakan memang ada lebih dari satu buaya yang berkeliaran di Samarinda," katanya.

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas