Kisah Dramatis Penambang Pasir di Tebing Sungai Ngobo Kediri Lolos dari Maut
Suara gemuruh terdengar keras tepat di atas tebing Sungai Ngobo, aliran lahar Gunung Kelud, Jumat subuh (16/2/2018).
Editor: Sugiyarto

Di rumah Sunarji, dia menitipkan motor. Lalu bersama-sama mereka berangkat ke lokasi penambangan.
Saat tiba di lokasi, dia sudah melihat tiga truk pengangkut pasir. Mereka berdua kemudian berpencar.
"Cari pasirnya berpencar," jelasnya.
Hingga saat ini kondisi Murdoko masih lemah dalam perawatan di Rumah Sakit HVA, Pare, dengan didampingi istrinya, Suwartini.
Sampai kini, Murdoko belum tahu nasib Sunarji.
"Saya tidak tahu keadaan teman-teman," pungkasnya.
Sempat Dilarang
Suwartini, istri Murdoko mengaku sempat melarang suaminya bekerja karena bertepatan dengan hari libur Imlek. Lagipula, biasanya suaminya itu tidak berangkat bekerja dini hari.
"Sudah saya larang dan meminta untuk menunda kerja hari Minggu. Tetapi dia (Korban) tetap berangkat," katanya.
Menurut dia, tidak ada firasat sedikitpun terkait kejadian tanah longsor yang menimpa suaminya itu.
Ia mengetahui suaminya menjadi korban dari temannya yang mengabarkan bahwa suaminya menjadi korban tanah longsor yang berada di Rumah Sakit HVA.
"Tahunya ditelepon temannya suami," paparnya.
Ibu anak satu ini menambahkan, korban telah lama bekerja menjadi kuli angkut pasir. Ia berharap suami tercintanya itu dapat pulih secepatnya. Sebab, korban merupakan tulang punggung keluarganya.
"Semoga cepat sembuh, biar tidak lama-lama dirawat di rumah sakit," tandasnya.