Marah Istri Diselingkuhi, Ida Bagus Sandi Brata Bacok Sang Paman Berkali-kali
Warga setempat dikejutkan ketika mendapati Syahri (58) berlumuran darah hingga terkapar di jalanan usai ditebas sabit oleh Ida Bagus
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, NEGARA- Kasus penganiayaan yang dilatarbelakangi dendam terjadi di Lingkungan Baler Bale Agung, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Senin (19/2/2018).
Warga setempat dikejutkan ketika mendapati Syahri (58) berlumuran darah hingga terkapar di jalanan usai ditebas sabit oleh Ida Bagus Putu Sandi Brata (43).
Diduga, penganiayaan ini dilatarbelakangi dendam pelaku setelah istrinya diketahui berselingkuh dengan korban yang merupakan pamannya tersebut.
Baca: Ada Tanda Merah di Sekujur Tubuh Anak Gadis Sang Ibu Syok Ternyata Ini yang Terjadi
Informasi yang dihimpun Senin (19/2/2018) menyebutkan, aksi penganiayaan oleh Brata yang merupakan warga setempat ini terjadi di belakang Pasar Umum Tegalcangkring sekitar pukul 10.00 WITA.
Saat itu, Brata tengah mencari daun tenggulun dengan membawa sebilah sabit untuk membuat jukut be dara (rawon burung dara) yang merupakan dagangannya sehari-hari.
Setibanya di TKP, pelaku kemudian membeli bensin eceran di sebuah warung di pinggir jalan.
Sayang, pelaku lupa membawa uang sehingga kebingungan dan memilih duduk di tepi jalan sembari berharap berharap bertemu kerabat dan meminjam uang untuk membayar bensin.
Ketika menunggu tersebut, pelaku malah menjumpai korban yang datang dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Alpha nopol DK 6380 WW dari arah selatan.
Saat itu, korban yang kesehariannya membuka warung nasi campur di Pasar Umum Tegalcangkring ini hendak pulang ke kontrakannya yang berada di sekitar pasar.
Bak tersambar petir, pelaku yang sedari awal memang dendam terhadap korban yang diduga telah berselingkuh dengan istrinya ini tanpa basa-basi langsung menyabetkan sabit ke arah lengan korban.
Tak sampai di situ, pelaku yang naik pitam kembali beberapa kali menghujamkan sabit ke arah wajah dan tangan korban hingga akhirnya korban bersimbah darah dan terkapar di jalan.
Aksi brutal pelaku ini baru terhenti ketika sejumlah warga di lokasi berteriak histeris melihat korban bersimbah darah.
Sadar dirinya nyaris membunuh korban yang tak lain merupakan pamannya tersebut, pelaku yang akrab dipanggil Gus Tu Kembar tersebut kemudian menyerahkan diri ke Mapolsek Mendoyo.