Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Walaupun Gunung Sinabung Siswa Tetap Bersekolah

Mereka meneteskan air mata sembari berteriak histeris. Bahkan, dalam video beredar para siswa ketakutan keluar ruang kelas.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Walaupun Gunung Sinabung Siswa Tetap Bersekolah
TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi
Dua bocah melintasi desa yang terkena dampak debu vulkanik erupsi Gunung Sinabung, di Desa Gurukinayan, Karo, Sumatera Utara, Senin (19/2/2018). Erupsi Gunung Sinabung dengan tinggi kolom 5.000 meter menyebabkan sejumlah desa tertutup debu vulkanik. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio

TRIBUNNEWS.COM, KARO -Wakil Bupati Kabupaten Karo, Corry Sebayang mengatakan, Pemerintah Karo tidak meliburkan sekolah pascaerupsi Gunung Sinabung. Seluruh siswa di seputaran kaki Gunung Sinabung tetap bersekolah.

"Sekolah tidak diliburkan, karena biasa bisa saja. Hanya saja, erupsi ini paling besar. Karena itu, anak sekolah tetap beraktivitas seperti biasa," ujarnya kepada Tribun-Medan/Tribun-Medan.com, Senin (19/2/2018) sore.

Warga berada di warung yang terkenda desa yang terkena dampak debu vulkanik erupsi Gunung Sinabung, di Desa Gurukinayan, Karo, Sumatera Utara, Senin (19/2/2018). Erupsi Gunung Sinabung dengan tinggi kolom 5.000 meter menyebabkan sejumlah desa tertutup debu vulkanik. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Warga berada di warung yang terkenda desa yang terkena dampak debu vulkanik erupsi Gunung Sinabung, di Desa Gurukinayan, Karo, Sumatera Utara, Senin (19/2/2018). Erupsi Gunung Sinabung dengan tinggi kolom 5.000 meter menyebabkan sejumlah desa tertutup debu vulkanik. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi)

Sebelumnya, beredar video para siswa Sekolah Dasar (SD) di Kutarakyat, dan Naman Teran panik. Mereka meneteskan air mata sembari berteriak histeris. Bahkan, dalam video beredar para siswa ketakutan keluar ruang kelas.

Tidak hanya itu, para orangtua dikabarkan berdatangan menjemput anaknya di sekolah. Lebih lanjut, para siswa banyak naik mobil pikap pulang ke rumah. Sehingga, aktivitas sekolah terhenti.

Meskipun demikian, Corry menganggap erupsi merupakan persoalan biasa di Pemkab Karo. Oleh sebab itu, proses belajar mengajar tidak dihentikan. Artinya, seluruh siswa di Karo harus aktif belajar.

Sejumlah murid Sekolah Dasar (SD) menyaksikan erupsi Gunung Sinabung, di Karo, Sumatera Utara, Senin (19/2/2018). Gunung Sinabung erupsi dengan tinggi kolom 5.000 meter. TRIBUN MEDAN/ANTO SEMBIRING
Sejumlah murid Sekolah Dasar (SD) menyaksikan erupsi Gunung Sinabung, di Karo, Sumatera Utara, Senin (19/2/2018). Gunung Sinabung erupsi dengan tinggi kolom 5.000 meter. TRIBUN MEDAN/ANTO SEMBIRING (TRIBUN MEDAN/ANTO SEMBIRING)

Ia menyatakan, Pemkab Karo belum menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam waktu dekat. Tapi, Pemkab Karo mengimbau warga tidak memasuki zona merah.

Berita Rekomendasi

Selain itu, kata dia, Pemerintah telah menurunkan mobil pemadam kebakaran untuk menyiram debu vulkanik. Seluruh kecamatan yang tertutup debu dibersihkan oleh tim gabungan.

Gunung Sinabung masih berada di level IV (awas). Seluruh masyarakat maupun wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius tiga kilometer dari puncak, dan dalam jarak tujuh kilometer untuk sektor Selatan-Tenggara.

Selanjutnya, di dalam jarak enam kilometer untuk sektor Tenggara-Timur, serta di dalam jarak empat kilometer untuk sektor Utara-Timur Gunung Sinabung.

Tidak hanya itu, masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada. Ada potensi bahaya lahar. Mengingat telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Laborus.

BPBD Kabupaten Tanah Karo segera melakukan sosialisasi ancaman bencana lahar/banjir bandang ke penduduk. Supaya penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sepanjang hilir dan sekitar Sungai Laborus harus bersiaga bencana.

Sedangkan, Kapolsek Simpang Empat, AKP Nazrides menyampaikan, letusan Gunung Sinabung terbesar selama erupsi. Dampak terparah Sinabung terjadi di Kecamatan Simpang Empat dan Nama Teran.

"Kemudian di Desa Kutarakyat terjadi
hujan batu sebesar buah kemuri. Namun tidak mengakibatkan kerusakan patal pada rumah warga," ujarnya.

Ia mengklaim, telah melakukan patroli ke desa B.Tepu dan Gambir mengingat masih adanya masyarakat yang memasuki desa melalui jalur tikus. Namun, dia tidak menemukan warga yang terjebak di ladang.

Tidak hanya itu, usai erupsi Sinabung aktivitas masyarakat sebahagian dihentikan sebab debu vulkanik sangat tebal. Kemudian, aktivitas belajar mengajar juga dihentikan lantaran hujan debu vulkanik.

"Polres Tanah Karo mengarahkan mobil ambulands, truk dalmas ke daerah yang terdampak untuk mengevakuasi masyarakat. Selanjutnya, menyiram sarana dan prasarana jalan yang terkena dampak. Saat ini situasi di wilayah hukum Polsek simp empat masih aman dan kondusif," ungkapnya.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas