Operasi Bayi Malang yang Miliki Tonjolan di Kepala Tunggu Hasil Lab
Bagian tonjolan di kepalanya yang berukuran sekira satu kepalan tangan anak kecil terlihat dilapisi perban dan plester khusus agar cairan tidak keluar
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ridha Faridawati (27), masih harus bersabar menunggu kesembuhan luka infeksi tonjolan berisi cairan kepala bayinya bernama Rafif Azar Rachman.
Luka pada tonjolan bayi mungil berusia dua bulan itu sudah diambil sampelnya dan diperiksa di laboratorium Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
"Kemarin sudah diambil sampel dari tonjolan di bagian kepalanya. Hasilnya baru ke luar minggu depan," kata ujar Ridha saat ditemui Tribun Jabar di lantai dua, ruang tiga, ruang kemuning, RSHS, Kota Bandung, Rabu (21/2/2018).
Ridha mengatakan, luka pada tonjolan bagian kepala bayinya sebenarnya tidak terlalu berat.
Hanya saja, karena di luka itu terdapat kuman yang kuat, infeksinya pun jadi tak kunjung sembuh.
"Kata dokter lukanya enggak terlalu berat, cuman kumannya kemungkinan kuat. Sebenarnya itu bisa saja dibersihkan dengan cara dibius dulu, tapi kan bayi enggak baik kalau sering-sering dibius, makanya pakai obat oles dulu," kata perempuan yang berasal dari Jalan Terusan Pasirkoja, Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung ini.
Baca: Parpol dan Kandidat Calon Kepala Daerah Diimbau Berkomitmen Menjaga Keutuhan Bangsa
"Kalau hasil dari laboratorium ditemukan kumannya enggak terlalu kuat, kemungkinan nanti akan ada tindakan. Kalau di tonjolannya enggak ada luka, sebenarnya tonjolannya itu bisa diangkat sejak awal, karena ada lukanya yang infeksi, tonjolan berisi cairan di kepalanya itu jadi belum bisa diangkat."
Saat ditemui Tribun Jabar, bayi itu terlihat tak dapat tidur dalam waktu yang lama.
Hanya sekitar 15 menit, bayi Rafif langsung membuka mata kembali.
Tangannya langsung bergerak-gerak, sementara matanya terlihat menatap ke atas.
Karena sering bergerak-gerak itu, tonjolan di bagian kepalanya kerap kali menyentuh kasur.
Bagian tonjolan di kepalanya yang berukuran sekira satu kepalan tangan anak kecil itu terlihat dilapisi perban dan plester khusus agar cairan tak terus mengalir ke luar.