Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Punya Banyak Prestasi, Khofifah-Emil Dinilai Kompeten Bangun Jawa Timur

Pemimpin Jawa Timur disebut harus memiliki kompetensi dan rekam jejak yang jelas.

Editor: Sanusi
zoom-in Punya Banyak Prestasi, Khofifah-Emil Dinilai Kompeten Bangun Jawa Timur
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
KAMPANYE DAMAI - Pasangan calon gubernur nomor urut satu Khofifah Indar Parawansa saat menyampaikan visi misi dalam Deklarasi Kampanye Damai Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2018 di halaman parkir Maspion Square, Surabaya, Minggu (18/2). Deklarasi itu agar pemilihan gubernur dan wagub Jatim berlangsung aman dan damai, serta untuk menolak ujaran kebencian dan memerangi berita-berita bohong. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemimpin Jawa Timur disebut harus memiliki kompetensi dan rekam jejak yang jelas. Hal tersebut diungkapkan, pengamat politik Universitas Airlangga (Unair), Airlangga Pribadi Kusman.

Menurutnya, calon pemimpin Jawa Timur harus terbukti memiliki kompetensi dan program yang jelas untuk mengatasi problem di masyarakat. Terutama, tiga persoalan besar di Jawa Timur, dari kemiskinan, pengangguran, hingga ketimpangan.

"Sudah harus memunculkan kapasitas yang lebih optimal, sudah saatnya bicara tentang program kapasitas menyelesaikan masalah terutama masalah kemiskinan. Ini yang harus diselesaikan (kemiskinan)," ucapnya, dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/2/2018).

Baca: Persekongkolan Dua Sahabat Rencanakan Bunuh Mahasiswi Hamil di Jembatan Kretek Akhirnya Terkuak

Airlangga menilai calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sukses mengukir banyak prestasi saat memimpin Kementerian Sosial dan di sejumlah organisasi. Terutama mengentaskan kemiskinan. Prestasi tersebut dinilai sebagai bukti kompetensi Khofifah memimpin suatu daerah atau lembaga.

"Jangan lupa bu Khofifah pengalaman 3 tahun Mensos bersama Presiden Jokowi, ikut serta membantu mengentaskan kemiskinan. Itu sebagai pengalaman. Artinya ini punya kontribusi menurunkan gini ratio (ketimpangan). Ini pengalaman yang patut diapresiasi," jelasnya.

Seperti diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik tingkat ketimpangan penduduk Indonesia pada September 2017 berada di posisi 0,391. Angka ini menurun sebesar 0,002 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2017 yang sebesar 0,393.

Berita Rekomendasi

Lainnya, Khofifah juga sukses membawa Kementerian Sosial meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kemudian penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2017 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) atas program “Risol Gepeng” (Rehabilitasi Sosial Gelandangan Pengemis).

Di sisi lain, Khofifah menegaskan siap kembali ke Jawa Timur membangun, menentaskan kemiskinan bersama Emil Elistianto Dardak. Khofifah menuturkan sudah menyiapkan program khusus untuk mengatasi tiga permasalahan utama Jawa Timur.

"Prestasi pemprov (Jawa Timur) luar biasa, tapi di kemiskinan, di ketimpangan dan pengangguran. Itu tiga PR besar. Tiga hal yang menjadi prioritas harus kerja bersama untuk Jatim Sejahtera. Tidak bisa sendiri," ucap Khofifah.

Seperti diketahui, pasangan Khofifah-Emil dalam Nawa Bhakti Satya menggagas program Jatim Sejahtera dengan PKH (Program Keluarga Harapan) Plus untuk membantu penduduk miskin 38 kab/kota dan disabilitas, lansia terlantar, perempuan kepala keluarga rentan agar lebih sejahtera Kemudian, Jatim Berdaya dengan mendorong ekonomi kerakyatan melalui UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), koperasi dan Program One Village One Product One Corporate& Agropolitan.

"Ada energi yang kita punya rasanya. Saya lahir di Surabaya dan saya rasa bahwa ada gravitasi kuat bagi saya untuk mebaktikan diri di Jawa Timur. Kalau masyarakat Jawa Timur memberikan amanat, kepercayaan itu," pungkas Ketua Muslimat NU tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas