TRIBUNNEWS.COM - Direktur Riset Lembaga Studi Pemilu dan Politik (LSPP) Sendy Sutikno menyatakan, ada temuan yang menarik dari survei yang dilakukan lembaganya seputar Pilkada Purwakarta 2018.

Temuan tersebut antara lain masih tingginya pemilih yang belum memutuskan (undecided voters), pada Pilkada Purwakarta 2018.

Menurutnya, angkanya mencapai 46,38 persen, dan menunjukan kampanye masing-masing paslon belum begitu berdampak terhadap preferensi pemilih.

“Temuan ini bisa jadi tamparan halus bagi kubu petahana, dalam hal ini istri bupati, bahwa pemilih di Purwakarta tidak serta merta setuju kepemimpinan suami dilanjutkan istri,” kata dia dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com.

Temuan lainnya adalah jarak elektabilitas antara paslon Anne - Aming dengan Padil Karsoma - Acep Maman cukup kecil yaitu sebesar 7,26 persen.

Jika kampanye para paslon khususnya Padil - Acep berhasil meyakinkan pemilih, bukan tidak mungkin dalam beberapa bulan ke depan mereka bisa menyalip.

“Anne - Aming mendapat elektabilitas sebesar 27,22 persen. Padil Karsoma - Acep Maman sebesar 19,96 persen dan Zainal Arifin - Luthfi Bamala 6,44 persen,” jelasnya.

Persaingan akan semakin ketat ke depannya apalagi proses pemasangan alat kontak sudah dimulai. Selain itu proses kampanye selama 4 bukan ke depan juga dipandang akan bisa mengubah peta akhir.

Sendy Sutikno juga menjelaskan hal yang melatarbelakangi  survei dilakukan lembaganya.

“Kami ingin tahu seberapa kuat pengaruh mantan Bupati terhadap kemenangan istrinya yang ikut Pilkada," katanya.

Adapun survei dilakukan lewat wawancara lapangan dengan metode tatap muka dilakukan para peneliti LSPP dari tanggal 17 sampai 21 Februari 2018. Responden yang diwawancara sebanyak 500 orang.

Pendekatan yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin error sebesar 4 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. (*)