Tepati Janji Akhirnya BEM UI ke Asmat, Ini yang Mereka Lakukan Disana
BEM UI yang hadir di Asmat sejak bulan Januari 2018 lalu, hingga saat ini belum diketahui melakukan pendampingan seperti apa di distrik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehadiran Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) ke Asmat dengan membawa bendera GABRUK! (Gerakan Asmat Bebas Gizi Buruk), hingga hari ini belum berkoordinasi dengan pihak Pemda Asmat khususnya Kesbangpol Asmat.
Demikian disampaikan oleh pihak Kesbangpol Kabupaten Asmat Ir. Maxmillian A.X. Apituley.
"Jika saja, kemudian ada pemberitaan dari BEM UI tentang pasca KLB campak dan gizi buruk di Asmat tanpa koordinasi dengan kami. Mereka akan kami usir dari Kabupaten Asmat,” ujar Kesbangpol Kabupaten Asmat, Maximilian dalam pernyataannya, Selasa(27/2/2018).
Kondisi KLB campak dan gizi buruk oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Asmat pada tanggal 6 Februari 2018.
"Dengan memperhatikan usul Dinkes Asmat melalui surat Nomor 800/50/Dinkes/2/2018, maka saya nyatakan KLB campak telah berakhir," kata Bupati Asmat Elisa Kambu dalam rapat koordinasi di posko satgas KLB campak dan gizi buruk campak.
Namun demikian kegiatan pendampingan kepada masyarakat masih terus dilakukan oleh berbagai Institusi pemerintah, LSM maupun beberapa Universitas di Asmat.
“Pendampingan yang dilakukan oleh berbagai lembaga ini baik, khususnya BEM UI di beberapa Distrik, namun demikian apa yang dilakukan oleh mereka menyalahi prosedur, yaitu tanpa melakukan laporan pada pihak yang berwenang, yaitu Pemda Kabupaten Asmat. Kita kan harus tahu BEM UI melakukan kegiatan apa saja di Distrik-distrik tersebut, jangan sampai kemudian malah meresahkan masyarakat”, kata Maximilian.
Kehadiran akademika UI Peduli Asmat diketuai oleh Prof. Hery Hermansyah Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat.
Mereka melakukan Rapid Assessment selama tiga hari (19-21/2/2018) dilakukan di dua tempat yaitu Distrik Kolofbrasa dan Distrik Agats pun tidak mengetahui dimana keberadaan BEM UI yang sudah berada di Asmat sebelumnya.
BEM UI yang hadir di Asmat sejak bulan Januari 2018 lalu, hingga saat ini belum diketahui melakukan pendampingan seperti apa di distrik yang mereka kunjungi.
Dengan bermodalkan dari crowd funding dari Kitabisa.com, BEM UI telah mendapatkan dukungan dana hingga 230 juta rupiah atau bahkan bisa lebih.
Dana yang cukup besar dan didapat dari sumbangan masyarakat tersebut sudah selayaknya untuk diinformasikan penggunaannya kepada masyarakat, jangan sampai kemudian masyarakat semakin kecewa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.