HKTI Kabupaten Jember Ingin Mendesain Para Petani Agar Bisa Mandiri di Bidang Masing-masing
Dalam paradigma masyarakat, profesi petani selalu identik dengan ketidakberdayaan dan masa depan yang suram.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Dalam paradigma masyarakat, profesi petani selalu identik dengan ketidakberdayaan dan masa depan yang suram.
Stigma ini yang ingin dihapus oleh Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), dengan memperkenalkan profesi petani di era digitalisasi atau kerap disebut petani zaman now. Salah satu contohnya HKTI Kabupaten Jember.
Tidak hanya mampu meningkatkan produksi hasil mentah, petani saat ini juga dituntut untuk mampu mengolah hasil produksi mereka dari hulu ke hilir.
Terlebih lagi, Jember sebagai kabupaten yang didominasi oleh lahan pertanian menjadikannya sebagai salah satu lumbung pertanian nasional yang prospektif. Prospek inilah yang harus dimanfaatkan oleh seluruh petani khususnya di Jember.
Ketua HKTI Kabupaten Jember, Jumantoro menegaskan, petani tidak hanya menjual bahan mentahnya saja tetapi juga mengolah dan meningkatkan nilai ekonomisnya.
“Kami bersama jajaran pengurus HKTI Kabupaten Jember ingin mendesain para petani agar bisa mandiri di bidang masing-masing,” ungkap Jumantoro, Rabu (28/2/2018).
Selain itu, pihaknya juga menjadi wadah sharing informasi mengenai dunia pertanian, sehingga para petani bisa melek informasi dan melek teknologi. Hal tersebut sekaligus menjadi area untuk memasarkan hasil pertanian mereka.
Terlebih lagi di era digitalisasi, dunia maya menjadi pasar yang sangat empuk untuk memperluas pemasaran hasil pertanian. Tidak sedikit para petani modern yang memasarkan hasil produksi mereka di dunia maya.
“Petani zaman now harus kreatif, inovatif, mandiri, dan melek teknologi. Saat ini pasar bisa diakses lewat internet. Karena itu kami mengajak masyarakat untuk melek teknologi, memahami pasar, serta menguatkan kelembagaan hingga ke tingkat desa,” ujar Jumantoro.
Hal tersebut, lanjut dia, bisa mempermudah petani untuk menyalurkan hasil produksi mereka dan memotong mata rantai penjualan yang terlalu panjang.
“Kami menginginkan ada kerja nyata, bahwa petani ke depan bisa memberdayakan petani secara kontinyu dan berkesinambungan,” jelasnya.
Jember dengan beragam potensi pertanian dan perkebunan menjadikan prospek bisnis hasil dan olahan produk pertanian terbuka sangat lebar. HKTI Kabupaten Jember menangkap peluang tersebut dengan memberikan wadah kepada para petani agar dapat memasarkan langsung hasil olahannya kepada masyarakat luas.
Ketua Umum HKTI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mangatakan, inovasi-inovasi untuk mengembangkan teknologi pertanian akan menarik minat pemuda zaman now. Langkah dan terobosan seperti itu, menurutnya, dapat menjadi salah satu solusi untuk mengadakan regenerasi petani.
Sebagai contoh, kata dirinya, HKTI telah mengembangkan pesawat drone untuk pertanian. Drone ini sambungnya, antara lain berfungsi untuk pemupukan dan penyemprotan pestisida pembasmi hama tanaman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.