Dinilai Terlalu Aktif, Seorang Anak Dipaksa Keluar dari Sekolah
RFH hanya tujuh bulan merasakan suasana bersekolah di salah satu SDIT di Bekasi Timur.
Editor: Pravitri Retno W
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNNEWS.COM -- Nany Mandalisa tidak bisa berbuat banyak ketika tahu anaknya RFH (7) terpaksa harus pindah sekolah.
Putranya yang duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar (SD) itu hanya tujuh bulan merasakan suasana bersekolah di salah satu SDIT di Bekasi Timur.
Pihak sekolah mengambil kebijakan untuk mempertimbangkan RFH agar memilih sekolah baru.
Hal itu dikarenakan RFH dianggap terlalu aktif dalam kelas, bahkan kerap mengusili teman satu kelasnya.
"Alasannya sebenernya enggak baik, padahal anak saya cuma terbilang aktif, enggak ada yang lain," ungkap Nany kepada TribunJakarta.com, Jumat (2/3/2018).
Kisah pilu ini bermula ketika pada 5 Februari 2018, dia dan suaminya dipanggil oleh pihak sekolah untuk membicarakan RFH.
Namun, bukan solusi yang diberikan, pihak sekolah malah merekomendasikan RFH untuk pindah sekolah.
Pihak sekolah kemudian memberikan formulir kepada Nany untuk diisi.
Keesokan harinya, Selasa (6/2) RFH sudah tidak masuk sekolah.
Di hari yang sama, orang tua RFH menemui pihak Yayasan, dimana dalam pertemuan itu, pihak yayasan berusaha ingin mengkomunikasikan kembali perihal keputusan sekolah untuk merekomendasikan RFH pindah sekolah.