Di Magelang, Cak Imin Digelari Panglima Tani, Didoakan Jadi Wapres
"Kalau pak Muhaimin jadi wapres, dihapus nggak pak sistem itu?" tanya seorang petani.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - "Melindungi petani dan konsumen itu harus sejalan. Maka selain ada batas harga maksimal, juga harus ada batas harga jual minimal untuk petani. Jadi harga jual sembako tidak kemahalan, tapi harga jual petani juga tidak rugi.
Demikian dikemukakan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin saat menjawab pertanyaan Sumardi, wakil dari Gapoktan kecamatan Ngablak, Magelang, Jawa Tengah.
Di hadapan 2000 an petani kopi, tembakau, hortikultura, sayur dan padi, pada Minggu (4/3/2018) siang itu, Cak Imin dalam suasana santai berdialog dengan petani a la kelompencapir.
"Sistem kuota menurut saya banyak mudharatnya. Menciptakan pola rente dimana orang memperkaya diri dengan mengambil selisih harga jual dengan harga beli impor. Mereka kaya raya, tapi petani rekoso (susah)", demikian lanjut Cak Imin yang saat itu menerima gelar Panglima Tani dari komunitas tani yang hadir.
"Kalau pak Muhaimin jadi wapres, dihapus nggak pak sistem itu?" tanya seorang petani.
Baca: Cak Imin: Mbah, Ajari Saya Agar Bisa Ikhlas Seikhlasnya
"Insya Allah kita hapus. Kita pakai sistem tarif impor. Siapa saja yang punya SIUP boleh impor namun tarifnya disesuaikan agar tidak merusak harga produk lokal.Mohon doanya sederek. Semoga pak Jokowi kerso, nggih," lanjut Cak Imin, yang disambut "Amiiiinn, Insya Allah," oleh peserta.
Acara ini diadakan di kaki Gunung Andong Magelang.
Sebelumnya Cak Imin dan Cawagub Jateng Ida Fauziyah melakukan penanaman pohon di lokasi panjat gunung Andong, didampingi komunitas sepeda motor trail.