Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tujuh Anggota Keluarga Jadi Tersangka Pembunuhan Tukinem

Polres Trenggalek menetapkan tujuh tersangka pembunuhan Tukinem (51), warga Dusun Jerukgulung, Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tujuh Anggota Keluarga Jadi Tersangka Pembunuhan Tukinem
Surya/David Yohanes
Polres Trenggalek menetapkan tujuh tersangka pembunuhan Tukinem (51), warga Dusun Jerukgulung, Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.SURYA/DAVID YOHANES 

TRIBUNNEWS.COM, TRENGGALEK - Polres Trenggalek menetapkan tujuh tersangka pembunuhan Tukinem (51)--sebelumnya ditulis Tukiyem--warga Dusun Jerukgulung, Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.

Para tersangka adalah Rini Astuti (anak korban), Jayadi Budi (menantu korban) dan Jemitun (adik kandung).

Ketiganya dijerat dengan undang-undang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Empat tersangka lainnya adalah Suyono (adik ipar), Katenun (adik ipar), Apriliani (keponakan) dan Andris Prasetyo (keponakan).

Baca: Semula Dikira Tewas Akibat Kesurupan, Tukiyem Ternyata Dicekoki Air

Keempatnya dijerat pasal 170 (1) KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

Menurut salah satu tersangka, Rini sebelumnya dilakukan ritual ucapan syukur, karena adiknya sembuh dari sakit.

Jasad Tukiyem saat dibawa dari rumah duka
Jasad Tukiyem saat dibawa dari rumah duka (Surya.co.id/Istimewa)
Berita Rekomendasi

"Sebenarnya ritual biasa, seperti makan nasi kuning," ujar Rini.

Namun di tengah ritual, Tukinem mengeluh sakit perut dan sesak.

Baca: Pembantu RT Tantang Kekasihnya Balaskan Dendam kepada Mantan Majikan, Nyawa Metha pun Melayang

Semua kemudian sepakat untuk melakukan ritual penyembuhan.

Caranya dengan memasukkan air langsung dari selang ke mulut Tukinem.

"Saya yakin penyakitnya bisa keluar. Saya tidak berpikir ibu saya tidak bisa bernafas," ucap Rini.

Selain itu ritual penyembuhan ini juga menggunakan ikan teri.

Rini mengaku, ikan teri itu untuk menarik roh jahat dari tubuh Tukinem.

Baca: Ancam Bunuh Ibu dan Dua Adiknya, Abdul Aziz Meregang Nyawa di Tangan Sang Ayah

Roh itulah yang menyebabkan Tukinem sakit.

Saat ditanya siapa yang mengajari ritual itu, menurutnya tidak ada.

Ritual dilakukan atas kesepakatan bersama.

Tukiyem semasa hidupnya.
Tukiyem semasa hidupnya. (Surya/David Yohanes)

Kini Rini mengaku menyesal karena sudah membuat ibunya meninggal dunia.

"Semua di luar kesadaran saya," ucapnya.

Rini menangis sesenggukan saat menceritakan kejadian itu.

Baca: Mahfud MD Bukan Tak Mau Jadi Cawapres Tapi Tak Ingin

Bahkan anak kedua Tukinem ini pingsan, saat akan dibawa kembali ke ruang tahanan Polres Trenggalek.

Tukinem ditemukan meninggal dunia di halaman rumahnya, Minggu (4/3/2018) sore.

Polisi yang curiga dengan kematiannya kemudian melakukan autopsi.

Hasil autopsi menunjukkan ada tanda kekerasan di sekitar mulut Tukinem.

Tanda kekerasan itu diduga karena mulut Tukinem dimasuki selang dengan air yang mengalir.

Hal ini dibuktikan dengan kondisi organ dalam Tukinem yang penuh dengan air.

Baca: Kronologis 5 Anggota Keluarga Kesurupan hingga Ditemukannya Tubuh Tukiyem Tergeletak Tak Bernyawa

Mulai dari rongga dada, saluran nafas dan paru-parunya.

Karena cairan itu, Tukinem mati lemas.

Polisi telah memeriksa 15 saksi dan menetapkan 7 tersangka.

Mereka adalah anak dan menantu Tukinem, serta tiga kerabatnya.

Namun belum diketahui apa motif di balik meninggalnya Tukinem.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas