Hari Wanita Internasional, Khofifah Ajak Perempuan Indonesia Berkarya
Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ikut memeriahkan hari wanuta internaasional yang jatuh pada 8 Maret hari ini.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ikut memeriahkan hari wanuta internaasional yang jatuh pada 8 Maret hari ini.
Khofifah mengajak kaum perempuan meningkatkan kompetensi diri untuk bisa meraih yang dicita-citakan.
Baca: Pengamat LIPI: Tak Akan Ada Parpol Lama yang Mau Dukung Pencapresan Tommy Soeharto
Hari perempuan internasional, Khofifah menjelaskan, berawal dari kondisi pekerja perempuan di New York yang tidak mendapatkan perlindungan dengan baik. Kesejahteraan terhadap perempuan harus mendapat perhatian khusus.
"Hari ini kita masih harus bekerja keras untuk menyempurnakan perlindungan tenaga kerja wanita, baik upahnya, kesejahteraannya, hak kesehatan reproduksinya dan lainnya," katanya, Surabaya, Kamis (8/3/2018).
Kaum hawa dinilai sosok yang menerima dampak besar terhadap ketimpangan dan kemiskinan suatu daerah.
Termasuk di Jawa Timur, kemiskinan masih menjadi Pekerjaan Rumah. Terutama kemiskinan di perdesaan Jatim. Pengangguran terbuka di seluruh Jatim sebesar 4%.
Merujuk data terbaru BPS (Badan Pusat Statistik) per September 2017, yang diakses pada Sabtu (3/3/2018), jumlah penduduk miskin di Jawa Timur masih mencapai 4.405,27 ribu jiwa atau di kisaran 11,20 persen jumlah penduduk.
Kemudian, tingkat ketimpangan per September 2017 tercatat sebesar 0,415. Angka ini meningkat sebesar 0,019 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2017 yang sebesar 0,396.
Ketimpangan perkotaan pada September 2017 tercatat sebesar 0,442, naik dibandingkan Gini Ratio Maret 2017, sebesar 0,418. Sedangkan Gini Ratio di daerah perdesaan pada September 2017 tercatat sebesar 0,317 turun dibandingkan Gini Ratio Maret 2017 yang sebesar 0,326.
Demi melindungi kaum hawa dari dampak besarnya ketimpangan, pasangan Khofifah-Emil menyiapkan program khusus pro-perempuan.
Khofifah berkomitmen menurunkan angka kematian ibu dan bayi, penguatan keterampilan bagi perempuan, hingga ekonomi dan bantuan modal usaha perempuan.
"Bagi Indonesia dan khususnya Jawa Timur kita maksimalkan perlindungan perempuan agar terhindar dari kekerasan terutama kekerasan seksual. Kita tingkatkan perlindungan kesehatan reproduksinya, pemenuhan hak dasarnya baik pendidikan, kesehatan maupun pendapatan," tegas Menteri Sosial 2014-2018 ini
Menurut Khofifah, perempuan memiliki peran penting untuk menjaga keberlangsungan sebuah lingkungan. Termasuk menjaga pesatuan berbangsa dan bernegara.
"Pengalaman ini yang menjadikan saya sangat sensitif gender. Bagi saya, perempuan adalah ibu bangsa, sehingga selayaknya kaum perempuan masuk dan berperan di semua lini kehidupan berbangsa dan bernegara," pungkasnya.
Keresahan tersebut menggugah Khofifah-Emil menyiapkan program khusus untuk memberi perlindungan terhadap kaum perempuan.
Komitmen itu termaktub dalam 9 program unggulan Khofifah-Emil Nawa Bhakti Satya, Jatim Sejahtera dan Jatim Berdaya.
Dalam Bhakti ke-1, Jatim Sejahtera, Khofifah-Emil berkomitmen mengentaskan kemiskinan dengan PKH Plus untuk penduduk miskin, disabilitas, lansia terlantar, perempuan kepala keluarga rentan di 38 kabupaten/kota melalui subsidi provinsi anggaran yang mengikuti peningkatan pendapatan APBD provinsi.
Sementara dalam Jatim berdaya, Khofifah menggagas agar perempuan bisa berdaya melalui koperasi.