Mas Rinto, Tukang Bakso Berpakaian Ala James Bond yang Gagal jadi Tentara
Dalam berpenampilan rapi dan bersih setiap hari, tentu saja Rinto harus mempersiapkannya dengan baik.
Editor: Johnson Simanjuntak
![Mas Rinto, Tukang Bakso Berpakaian Ala James Bond yang Gagal jadi Tentara](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rinto-nih2_20180308_184344.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Seorang penjual bakso keliling di Kota Makassar bernama Rinto Daeng Sitaba (32) mendadak ramai diperbincangkan karena penampilannya.
Pasalnya, setiap hari dia mendorong gerobak menjajakan bakso dengan penampilan layaknya pegawai kantoran, yaitu dengan mengenakan kemeja, celana kain hingga jas, dasi dan sepatu pantofel.
Warga Jalan Tanggul Patompo ini bahkan selalu terlihat rapi dan bersih saat menjajakan baksonya setiap hari.
Rinto sumringah ketika ditanya alasannya selalu berpakaian seperti pekerja kantoran saat berkeliling menjual bakso.
Dia mengaku sangat senang berpenampilan seperti itu. Apalagi, para langganannya juga ikut senang membeli bakso karena pedagangnya bersih dan rapi.
"Saya memang suka bersih dan rapi. Ini juga saya terinspirasi dengan gayanya James Bond. Itu idolaku sejak kecil hingga kini. Semua film-film James Bond yang versi dulu sampai sekarang sudah saya nonton berulang-ulang kali," ungkapnya saat ditemui di rumah sepupunya yang juga menjadi tempat tinggalnya, Rabu (7/3/2018).
Rinto mengatakan sudah berpenampilan seperti ini sejak lama. Pria yang sudah berjualan bakso selama 18 tahun ini merasa tidak semangat berdagang jika tidak bersih dan rapih. Bukan tanpa sebab.
Menurut Rinto, sejak kecil, dia dididik oleh almarhumah ibunya, Bambo Daeng Rannu, untuk selalu rapi sejak masih duduk di bangku kelas III SD.
Rinto mengenang, ibunya sebenarnya ingin dia menjadi tentara sehingga profesi itu juga menjadi cita-citanya.
Namun, karena sang ibu sudah meninggal sejak dia kecil, kandas pulalah cita-citanya. Anak kedua dari enam bersaudara ini terpaksa hidup menumpang di rumah keluarganya dan harus memutar otak untuk hidup dari hari ke hari.
"Waktu kecil, ibu selalu elus-elus kepalaku dan mengatakan kamu jadi tentara ya, Nak. Tapi cita-cita itu kandas, karena saya putus sekolah dan harus mengurus diriku sendiri. Sedangkan saudara-saudaraku yang lain terpencar menumpang di rumah keluarga yang lain. Ada sama nenek dan ada pula di keluarga yang lain," tuturnya.
Sepeninggalan ibunya, Rinto pun putus sekolah dan tinggal bersama kakak sepupunya, Nawir Daeng Lau.
Sementara itu, ayahnya, Daeng Nuntung, yang berprofesi sebagai tukang becak, telah menikah lagi dan tinggal bersama istri keduanya.
Awalnya, sang ayahlah yang mempunyai bisnis bakso keliling yang dijalankan oleh Rinto dan enam rekannya yang lain.