Sawah dan Kolam Warga di Tasikmalaya Tiba-Tiba Tercemar Solar
Diduga ada kebocoran di saluran Depo PT Pertamina, puluhan liter solar mencemari hektaran sawah dan kolam warga di Kota Tasikmalaya
Editor: Nurmulia Rekso Purnomo
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri
TRIBUN-VIDEO.COM - Diduga ada kebocoran di saluran Depo PT Pertamina, puluhan liter solar mencemari hektaran sawah dan kolam warga yang berada di Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Kamis (8/3/2018).
Berdasarkan pantauan Tribun Jabar, pada pukul 10.10 waktu setempat, terlihat sejumlah petugas Pertamina tengah membersihkan solar yang ikut tercampur bersama air di saluran pengairan sawah.
Menggunakan sejumlah alat seperti busa para petugas kemudian menampung solar tersebut ke dalam sejumlah jerigen dan sejumlah drum.
Akibat kebocoran ini seorang warga pemilik kolam ikan yang tercemar, Onih (52) merasa rugi karena sejumlah ikannya mati.
"Karena dekat Pertamina dan airnya ngalir kesini, jadi ikan di kolam saya pada mati, untuk kerugiannya belum bisa ditentukan," ujarnya saat ditemui di lokasi.
Baca: Mereka yang Lolos Jadi Anggota Polri
Baca: Kartu Indonesia Sehat Tidak Berguna Bagi Korban Bom Bali, Chusnul Khotimah
Onih juga mengeluhkan bau menyengat yang ditimbulakan kebocoran solar tersebut. "Sudah tiga hari saya merasa mual dan pusing akibat bau solar yang bocor," keluh Onih.
Warga pun merasa khawatir dengan bahan bakar yang mudah meledak jika tersulut api tersebut mengalir ke pemukiman warga.
Warga lain bernama Arif (51) mengatakan dari semenjak Rabu (7/3/2018) kemarin, sudah mencium bau solar tersebut saat melintas di jalan di belakang Pertamina tersebut.
"Tadi pagi ada informasi bahwa ada kebocoran, tapi ada penjelasan dari satpam kalo ini pembuangan dari kelebihan, tapi itu tidak mungkin kenapa harus dibuang seenaknya ke tanah warga," katanya.
Menurutnya kebocoran juga pernah terjadi sebelumnya beberapa tahun yang lalu.
"Ini kejadian kedua kali, dulu pernah pas minyak tanah ada kebocoran sekarang solar,"
Baca: Mereka yang Mencatat di Persidangan, Setnov, Rita Widyasari dan Bos First Travel
Baca: Setnov Berusaha Nyaman, Fredrich Keluhkan Makanan dan Rita Widyasari Dangdutan
Warga lain, Syarif Hidayat (48) mengatakan bahwa sejumlah bebeknya mati karena dampak kebocoran bahan bakar minyak jenis solar ini.
"Sejumlah bebek saya yang lagi bertelur mati dan beberapa lainnya sakit, ada puluhan, karenanya saya merugi," katanya.
Selanjutnya, warga akan menuntut ganti rugi kepada pihak PT Pertamina, hingga saat ini kerugian warga belum dihitung dan berapa hektar sawah yang tercemar belum bisa dipastikan.(*)