Pengamat: Tren Elektabilitas Khofifah-Emil di Pilgub Jatim Meningkat
Fahrul Razziqi mengungkapkan, tren elektabiltas Khofifah-Emil dinilai naik dan potensial unggul.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Kemudian, Arya menilai adanya kerapuhan pilih dari kader, simpatisan partai Gus Ipul dan Khofifah. Sementra dukungan mesin partai semakin Khofifah-Emil semakin solid.
“Pemilih ini otonom. Bisa saja mereka punya pilihan berbeda dengan dukungan partai mereka. Dalam banyak pilkada. Pemilh partai politik tidak linier dengan usungan partai. Karena pemilu kan otonomi punya metode sendiri punya penilaian sendiri. Bila terjadi posisi itu. Partai tidak punya kuasa 100 persen untuk menentukan pilihan, kader, simpatisan,” ucapnya.
Sementara Khofifah yang memiliki label Nahdlatul Ulama disebut akan terus memengaruhi pilihan kader partai.
Kemudian, Puti Guntur Sukarno yang bukan warga Jawa Timur tidak memberi pengaruh elektabilitas.
“PDIP. Di bawah 50 persen. Itu menarik sisi itu tidak mengakar. Puti diimpor dari Jawa Barat. Karena tidak mengakar di Jawa Timur. Sementara PKB tidak begitu optimal karena basis lari ke Khofifah. Kalau Khofifah ambil suara PKB itu akan membantu Khofifah,” katanya.
Seperti diketahui Litbang Kompas menyebutkan partai pengusung Khofifah-Emil sangat mempengaruhi pilihan. Dari hasil servei menyebutkanPAN 78,6%, Hanura 66,7%, Partai Golkar 44,7%, Partai Demokrat 41,4%, Partai Nasdem 38,5%, PPP 33,3%. Sementara, Ipul-Puti dari Partai Gerindra 57,7%, PKB 47,5%, PDIP 45,5%, PKS 36,4%.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.