Siswi Pekerja Keras Nekad Bunuh Diri, Sempat Marahan Dengan Ibundanya
Sesuai identitas Tim INAFIS tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban. P
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Gadis belia ditemukan tewas bunuh diri dalam kondisi leher terlilit tali tambang di pohon belakang rumahnya, Desa Wonorejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Senin (2/3/2018).
Belakangan diketahui, gadis itu adalah ARP (inisial) yang masih berusia 16 tahun.
Baca: Yusri Tewas Diterkam Harimau Saat Akan Membangun Sarang Walet
Berikut fakta-fakta mengejutkan di balik kasus memilukan ini.
1. Masih SMP
Kasi Humas Polsek Wates Bripka Agung Sulistyono mengatakan korban merupakan pelajar SMP Negeri di Kecamatan Wates (bukan SMA seperti diberitakan sebelumnya)
Agung menjelaskan sesuai identitas Tim INAFIS tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban. Pihaknya hanya menemukan luka bekas jeratan tali di leher korban.
"Korban murni bunuh diri," imbuhnya.
2. Pekerja Keras
ARP dikenal sebagai pekerja keras. Korban pelajar kelas 3 SMP di Wates Kediri, merupakan anak pertama dari empat bersaudara.
Arip, tetangganya, mengenal korban sebagai sosok wanita yang rajin dan mandiri. Dia tidak menyangka korban meninggal secara tidak lazim.
"Dia (korban) masih sekolah, nyambi bekerja di warung bakso di Dusun Beji, Desa Wonorejo dekat rumahnya," tuturnya kepada Surya.co.id, Senin (12/3/2018).
3. Sempat Menghilang
Menurut Arip, sebelum kejadian bunuh diri itu para tetangga sempat melihat korban pulang les, Minggu sore (11/3/2018). Pihak keluarga sempat panik mencari keberadaan korban.
"Korban menghilang dari rumah dicari tapi tidak ketemu," ungkapnya.
Kata Arip, korban ditemukan tewas gantung diri di pohon Nangka yang berada di kebun sekitar 100 meter dari kediamannya oleh pamannya, Sugiono (45).
"Jenazah korban disemayamkan di rumah," imbuhnya.
4. Dimarahi Ibu
Penyebab pelajar kelas 3 SMP gantung diri itu diduga lantaran korban dimarahi oleh ibunya, Sumarti (43) gara-gara sering bermain ponsel.
Kasi Humas Polsek Wates Bripka Agung Sulistyono mengatakan adapun keterangan dari saksi, saat itu korban sempat dimarahi oleh ibunya karena sering bermain ponsel sekitar satu bulan yang lalu.
"Handphone milik korban dijual oleh ibunya," bebernya.
5. Jual Motor
Dijelaskannya, korban menjual motor matic Suzuki Spin miliknya sekira dua pekan lalu. Kemudian, sebagian uang dari penjualan motor dipakai korban untuk membeli dua ponsel. Korban sempat marah, bahkan tidak bertegur sapa dengan ibunya.
"Korban mendiamkan ibunya," ungkapnya.
Agung memaparkan korban pertama kali ditemukan oleh Sugiono (45) yang merupakan paman korban. Saat itu, dia mencari daun ketela untuk makan ternak di sekitar lokasi kejadian, sekitar pukul 17.00 WIB.
"Pamannya memberitahu ke ibu dan kakek korban yang diteruskan melapor ke polisi," imbuhnya.
Ditambahkannya, pihak keluarga telah membuat surat pernyataan yang ditujukan ke Polsek Wates, meminta jenazah korban tidak diotopsi.
"Kejadian bunuh diri ini adalah musibah,"pungkasnya. (Mohammad Romadoni)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Siswi SMP di Kediri Tewas Gantung Diri, Sempat Lakukan Hal Tak Lumrah ke Ibunya