Kunjungan Wisman Terus Menurun, Kampung Wisata Sosrowijayan Berbenah
Minimnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kampung Wisata Sosrowijayan beberapa tahun terakhir merupakan hal yang mesti ditanggapi serius.
Editor: Sugiyarto
Minim Wisman, Sosrowijayan Berbenah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Minimnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kampung Wisata Sosrowijayan beberapa tahun terakhir merupakan hal yang mesti ditanggapi serius.
Kampung yang masuk ke wilayah administrasi Kelurahan Sosromenduran ini pun akan segera melakukan beberapa pembenahan dan persiapan, sehingga dengan itu diharapkan dapat kembali menarik minat Wisman yang akan berkunjung ke Sosrowijayan.
Hal ini diungkapkan Lurah Sosromenduran, Dra Ertiana Erna Hendrayani saat ditemui dikantornya Kamis (15/3/2018).
Dia mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan beberapa acara kesenian dan budaya yang nantinya tiap malam akan ditampilkan untuk menghibur para wisatawan.
"Ini warga tiap malam juga latihan disini, dikantor Kelurahan. Dari Senin hingga Jumat, ada latihan nari, gamelan, dan sebagainya," ujarnya.
Dia menambahkan, baru-baru pihaknya ini telah mengadakan pertemuan dengan pihak hotel yang ada di Sosrowijayan guna membahas hal-hal tersebut.
Dia berharap pihak hotel yang secara langsung berimbas pada kunjungan wisatawan mampu merangkul masyarakat di Sosrowijayan guna meningkatkan pendapatan mereka.
"Nanti harapannya pihak hotel bisa menampung produk-produk yang dibuat oleh masyarakat, misalnya kerajinan, makanan ringan, atau bisa pula memakai jasa penari dan pemain musik yang ada disini apabila ada acara-acara," katanya.
Erna sapaan akrabnya juga akan melakukan penataan terhadap pedagang yang berada di sepanjang jalan Sosrowijayan, guna terjaga kerapiannya dan terjaga kebersihannya.
Edy Subagio, Ketua Forkom Kampung Wisata Sosrowijayan juga mengatakan hal yang senada.
Dia menambahkan saat ini telah diadakan pertunjukan musik setiap malam Minggu oleh para pemuda di Sosrowijayan.
"Kita akan terus berusaha untuk merangkul para Wisman, kita manfaatkan potensi-potensi yang ada di masyarakat sendiri," jelasnya.
Dia juga mengatakan bahwa tiap tahun pihaknya selalu mengadakan tradisi "Ruwahan" yaitu tradisi ritual Jawa yg dilakukan sebelum bulan Ramadan.
Salah satu kegiatannya adalah memasak Apem, kue khas Jawa yang terbuat dari tepung beras.
Nantinya akan diadakan pawai keliling Sosrowijayan dan setelah itu apem akan dibagi-bagikan secara gratis kemasyarakatan.
Dengan hal ini dirinya berharap bahwa wisatawan akan selalu mendapat sambutan yang hangat dan ingin melibatkan wisatawan secara aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. (TRIBUNJOGJA.COM)