Hati-hati! Pelaku Pencurian Kartu ATM Menyaru Sebagai Konsultan, Ini yang Mereka Lakukan
encurian dengan modus penipuan kian marak terjadi, kali ini dilakukan dua orang yang masing-masing bernama Santianis (59) dan Andi Irawan
Editor: Sugiyarto
![Hati-hati! Pelaku Pencurian Kartu ATM Menyaru Sebagai Konsultan, Ini yang Mereka Lakukan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dua-pelaku-pencurian-dengan-menukar-kartu-atm-milik-korbannya_20180319_221752.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Pencurian dengan modus penipuan kian marak terjadi, kali ini dilakukan dua orang yang masing-masing bernama Santianis (59), warga Pinrang, Watang Sawitto, Sulawesi Selatan dan Andi Irwan (35), warga Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Utara.
Adapun saat beraksi keduanya berpura-pura sebagai donatur dan menukar kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) korban dengan kartu ATM miliknya dilanjutkan dengan menguras uang di rekening korban-korbannya hingga ratusan juta rupiah.
Akan tetapi, aksi keduanya terhenti setelah Tim Resmob Progo Sakti melakukan penyelidikan dan akhirnya berhasil menciduk kedua orang tersebut usai menarik uang hasil kejahatannya di sebuah ATM kemarin Jumat (16/3/2018) pagi.
Tak hanya menangkap kedua tersangka, Tim Resmob Progo Sakti juga turut menyita barang bukti berupa uang tunai puluhan juta serta puluhan kartu ATM dari tangan keduanya.
Seorang korban dari penipuan yang dilakukan oleh pelaku turut datang ke Polda DIY guna ingin mengetahui wajah pelaku.
Pria yang bernama Yuliyanto (61), warga Wirosaban, Umbulharjo, Kota Yogyakarta juga mengungkapkan bagaimana keduanya beraksi dan membuatnya merugi belasan juta rupiah.
Pria yang merupakan pensiuna PNS ini mengatakan, kejadian tersebut terjadi setahun yang lalu, tepatnya saat ia berada di Rumah Sakit Panti Rapih.
Dijelaskannya, bahwa saat itu Yuli tengah duduk di depan kasiran Rumah Sakit tersebut, tak lama kemudian datang seseorang yang mengaku bernama Ismal.
Seperti halnya orang yang baru kenal, keduanya berbincang-bincang mengenai alasan berada di Rumah Sakit tersebut.
Tak lama berselang datang seorang pria yang duduk disampingnya, ketiganya pun mengobrol dan pria yang mengaku konsultan dari luar negeri ini dan ingin meyalurkan bantuan kepada orang yang membutuhkan.
Namun karena terkendala kesibukannya maka orang tersebut meminta bantuan.
Lanjutnya, Ismail pun mengajukan diri ingin membantu konsultan yang mengaku dari Singapura tersebut.
Tak lama kemudian Ismail menawari dirinya dan menanyakan perihal kepemilikan kartu ATM.
Dirinya sempat menolak namun karena untuk kebaikan maka Yuliyanto mengiyakannya.