Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bangkai Ikan Paus Trerdampar di Buleleng, Sampel DNA-nya Diambil

Apalagi ikan tersebut telah mengeluarkan bau busuk serta ususnya terburai.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bangkai Ikan Paus Trerdampar di Buleleng, Sampel DNA-nya Diambil
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Paus Sperma yang terdampar di Pantai Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali. 

TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Bangkai ikan paus dengan panjang sekitar 15 meter ditemukan terdampar di Pantai Bungkulan, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Senin (19/3/2018).

Sedangkan bobot ikan paus tersebut mencapai sekitar 10 ton.

Ikan paus jenis sperma ini diperkirakan mati sejak sepekan yang lalu. Apalagi ikan tersebut telah mengeluarkan bau busuk serta ususnya terburai.

Baca: Ini Lho, Dua Polwan yang Menyamar Jadi PSK, Begini Pengakuannya

Informasi yang dihimpun Tribun Bali, terdamparnya mamalia laut dengan nama latin Physeter macrocephalus ini kali pertama ditemukan Made Sutama.

Waktu itu pria yang bekerja sebagai nelayan ini sedang berkumpul bersama keluarganya di pinggir pantai.

Ia awalnya mengira benda raksasa yang mengambang di pinggir laut sebuah gabus. Rasa penasarannya pun timbul.

Berita Rekomendasi

Ia memutuskan mengecek benda tersebut lebih dekat lagi. Ia pun terkejut ketika benda itu ternyata bangkai ikan paus raksasa.

“Dari kejauhan terlihat seperti gabus. Ternyata setelah didekati kok bangkai Ikan paus. Sudah berbau busuk. Langsung saya laporkan ke nelayan lainnya," ungkapnya saat dikonfirmasi, Senin (19/3).

Sutama bersama nelayan lainnya di Desa Bungkulan sempat mendorong bangkai paus itu dengan bambu ke tengah laut. Namun, usaha tersebut gagal.

“Akhirnya kami memutuskan melaporkan kepada Kadus (Kepala Dusun) keesokan harinya (Senin). Oleh kadus lalu dilaporkan lagi ke Polsek Sawan,” ucap Sutama.
Kemudian aparat kepolisian Sektor Sawan bersama dengan Satpol Air datang ke tempat kejadian perkara (TKP) pada Senin (19/3) sekitar pukul 09.00 Wita.

Dari hasil koordinasi antara pihak nelayan dengan Satpol Air Polres Buleleng, disepakati bangkai paus sperma tersebut ditarik ke laut dengan menggunakan dua perahu milik nelayan.

Jika sudah di laut, maka bangkai dipotong-potong agar tenggelam dan menjadi makanan ikan lainnya.

“Kalau ditanam biayanya besar, apalagi ini ukuran pausnya besar. Kedalamannya juga harus lebih dari dua meter. Sementara di pantai, kalau digali kedalaman dua meter saja sudah keluar air.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas