Kisah Eno, Kerja Serabutan Berharap Anaknya Pengidap Gangguan Mental Bisa Diobati
Dia menjual Singkong dan ubi, itu pun kalau barangnya sedang ada, kalau tidak ada barang, Eno terpaksa menganggur
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Eno (70) orangtua dari Sudrajat (32) dan Maesaroh (35), yang mengalami gangguan mental hingga dirantai, berharap kedua anaknya tersebut bisa diobati dengan baik.
Eno hanya seorang pekerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu.
"Ya inginnya diobati, tapi saya juga tidak sanggup bawanya, karena sering ngamuk. Dibawa naik angkot juga, tukang angkotnya tidak mau," tutur Eno di kediamannya, Jumat (23/3/2018).
Dalam kesehariannya, Eno hanya bekerja serabutan.
Dia menjual Singkong dan ubi, itu pun kalau barangnya sedang ada, kalau tidak ada barang, Eno terpaksa menganggur.
Baca: Tak Ada Angin dan Hujan, Pohon di Banjarnegara Tiba-tiba Tumbang dan Tewaskan Dua Siswi
Dan untuk membiayai kehidupan sehari-hari, Eno terpaksa memanfaatkan pemberian orang lain.
"Kalau ada barang mah bapak ngamodal Rp 200 ribu batina (keuntungan) paling Rp 50 ribu. Kalau tidak ada barang, paling ada orang yang sering ngasih saja," katanya.
Eno dan keluarganya tinggal di rumah sederhana semi permanen dengan berdindingkan bilik dan berlantaikan tembok berukuran sedang.
Dari dalam rumahnya tercium bau tidak sedap seperti bau air kencing dan kotoran.
Eno mengaku belum pernah menerima bantuan dari pemerintah.
Sebelumnya kata Eno pernah ada petugas yang datang memfoto-foto rumahnya dan kondisi anak-anaknya.
Namun hingga sekarang belum ada kelanjutannya.
Penulis: Mumu Mujahidin
Berita ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul: Eno Hanya Pekerja Serabutan, Ingin Kedua Anaknya yang Alami Gangguan Mental Diobati
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.