Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lewat Pentas Teater, Generasi Muda Pecinta Seni Semarang Bahas Program Kesejahteraan Rakyat

Rani Kusuma Dewi selaku sutradara pementasan menyampaikan, pentas ini ingin menyampaikan sebuah cerminan realita yang terjadi di tengah masyarakat

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Lewat Pentas Teater, Generasi Muda Pecinta Seni Semarang Bahas Program Kesejahteraan Rakyat
HO/Tribunnews.com
Pementasan teater yang berjudul 'PEMIMPI(N)?” yang dilakoni para mahasiswa dan mahasiswi jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam komunitas pecinta teater yaitu Teater Usmar Ismail, di Semarang. 

TRIBUNNEWS.COM - Di pagi yang cerah, di sudut sebuah pasar yang ramai beraktivitas, berkumpulah sejumlah anggota masyarakat yang sedang asyik berdiskusi tentang kondisi negara akhir – akhir ini.

Adalah Bu Yuyun, seorang mantan TKW yang pernah bekerja di Malaysia, sedang asyik bercerita betapa beruntungnya dia mempunyai seorang presiden seperti Presiden Jokowi, yang telah mengeluarkan banyak program untuk mensejahterakan rakyatnya, seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan lain lain.

Di samping itu, bu Yuyun juga berterima kasih, karena Presiden Jokowi memenuhi janjinya untuk memulangkan 1428 TKI ilegal di Malaysia, termasuk diantaranya bu Yuyun yang sempat mendapat perlakuan kurang baik dari majiikannya saat bekerja di Malaysia, sehingga ia bisa pulang dan berkumpul kembali besama keluarga.

Berbeda dengan Bu Yuyun, Mbak Yu Dirah pemilik warung tempat berkumpulnya para warga, justru mengeluhkan kenaikan harga sembako yang berimbas pada penurunan usaha dagangnya.

Pernyataan beliau didukung oleh Mas Tri selaku pedagang busana awul-awul yang pula mengutarakan kenaikan harga di segala sektor.

Sedangkan Daud, seorang pedagang Koran dan Supri, seorang preman pasar, masih merasa kurang terpuaskan dengan program jaminan kesehatan kepada warga yang kurang mampu.

Mereka merasa pelayanan jaminan kesehatan seperti yang diselenggarakan oleh BPJS belum mampu menjamin kesejahteraan mereka.

BERITA REKOMENDASI

Di sela perbincangan hangat tersebut, muncul Mbak Septi, seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang kebetulan sedang berbelanja kebutuhan rumah tangga, menyampaikan tentang realisasi kemajuan program pembangunan pemerintah.

Beliau menyampaikan sejumlah data dan fakta, tentang keberhasilan program pemerintah disegala bidang, mulai dari pembangunan infrastruktur, program pengentasan kemiskinan, serta program sosial lainnya.

Tidak lupa mba Septi mengajak warga untuk sama-Sama mendukung dan menyukseskan seluruh program pemerintah tersebut.

Cuplikan cerita di atas merupakan intisari cerita dalam sebuah pementasan teater yang berjudul “PEMIMPI(N)?”.

Pementasan teater ini dilakoni para mahasiswa dan mahasiswi jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam komunitas pecinta teater yaitu Teater Usmar Ismail, di Semarang kemarin malam.


Dalam pementasan tersebut para mahasiswa sengaja mengambil setting cerita dengan mempertontonkan opini masyarakat yang beraneka ragam tentang kenerja pemerintah saat ini.

Dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Rani Kusuma Dewi selaku sutradara pementasan menyampaikan, pentas ini ingin menyampaikan sebuah cerminan realita yang terjadi di tengah masyarakat masa kini, yang mana lebih suka main hakim sendiri dalam menilai kinerja pemerintah tanpa mengetahui secara jelas parameter keberhasilan maupun kegagalan sebuah program pembangunan.

“Program-program yang dicanangkan pemerintah itu sudah pasti demi kesejahteraan rakyat, bukan malah sebaliknya. Karena itu, kita sebagai rakyat haruslah menghargai dan mendukung program-program tersebut, bukan malah beranggapan negatif, atau bahkan menghinanya,” tambahnya,

Di lain pihak, pentas ini diadakan sebagai bentuk eksistensi para penggiat teater di kalangan mahasiswa, yang lebih suka menyampaikan pesan dan kritik sosial melalui sebuah pertunjukan seni daripada melakukan aksi demo yang sangat populer di kalangan mahasiswa.

Dengan harapan pesan dan kritik yang disampaikan, dapat lebih mudah dipahami dan menjangkau ke semua lapisan masyarakat luas.

“Karena alangkah baiknya pesan-pesan sosial itu disampaikan dalam kemasan yang indah, sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat dapat diterima dengan baik, oleh pemerintah,” ungkap Ana Sutopo selaku pimpinan produksi.

Meskipun sikap pro dan kontra terhadap sebuah program pembangunan, merupakan hal yang wajar dalam dinamika masyarakat yang heterogen, namun dengan adanya pementasan teater ini, diharapkan para penonton dapat menyadari betapa pentingnya sebuah dukungan terhadap setiap program yang telah dicanangkan pemerintah demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas