Penerbangan Subsidi APBD Provinsi ke Perbatasan Dimenangkan Susi Air
Program subsidi ini menelan dana Rp 12 miliar dari APBD murni. Lama kegiatan sampai Desember 2018.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribun Kaltim Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Setelah menunggu proses pelelangan, program subsidi ongkos angkut penerbangan perintis sudah ditemukan pemenangnya, Susi Air.
Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Kalimantan Utara Andi Nasuha menargetkan minggu depan program ini sudah mulai berjalan.
Masih ada beberapa proses administrasi yant harus dirampungkan dulu sebelum program subsidi terbang perdana.
Program subsidi ini menelan dana Rp 12 miliar dari APBD Murni. Lama kegiatan sampai Desember 2018.
Rute pulang pergi yang dilayani subsidi mencakup Nunukan - Long Layu, Nunukan - Binuang, Malinau - Long Nawang, Malinau - Long Alango, Malinau - Long Pujungan, Tanjung Selor - Data Dian, Tanjung Selor - Mahak Baru, Malinau - Long Ampung, dan Tanjung Selor - Long Ampung.
"Tidak jauh beda dengan rute-rute tahun lalu. Insyaallah kita usahakan Maret ini mulai terbang," kata Andi saat disua Tribun, Jumat (23/3/2018) di ruang kerjanya.
Kehadiran subsidi ini diklaim akan mempermudah aksesibilitas masyarakat dari dan menuju perbatasan. Subsidi yang digelontorkan APBD akan menekan harga tiket.
Baca: Penjelasan Kapolda Papua Kenapa Penembak Pesawat Susi Air Sulit Diidentifikasi
"Kalau tarif normal kan harga tiketnya mahal," ujarnya.
Subsidi ongkos angkut penerbangan masih cukup dibutuhkan di Kalimantan Utara. Mengingat banyak daerah-daerah terpencil di perbatasan yang belum bisa diakses menggunakan jalur darat. Tumpuan utama masyarakat adalah jasa transportasi udara.
Belum diketahui secara pasti harga tiket 10 rute tersebut. Andi belum merilisnya.
"Daftar-daftar ada di staf saya. Kebetulan saya juga belum pegang. Yang jelasnya tentu murah dibanding harga tiket normalnya," ujarnya. (Wil)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.