Warga Buleleng Terpental Sekitar Tiga Mater Akibat Sambaran Petir
Seorang warga Desa Kalibukbuk, Buleleng, Bali, bernama I Made Wisata, tewas tersambar petir, Kamis (22/3/2018) sekitar pukul 17.00 WIB.
Editor: Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNEWS.COM, BULELENG --- Seorang warga Desa Kalibukbuk, Buleleng, Bali, bernama I Made Wisata, tewas tersambar petir, Kamis (22/3/2018) sekitar pukul 17.00 WIB.
Kepada Tribun Bali, I Putu Wira Gautama (22) selaku ipar korban mengatakan, maut tiba-tiba datang menjemput, saat Wista tengah berteduh di bawah terpal, tempat pembakaran batu bata milik keluarga besarnya.
Dengan mata kepalanya sendiri, Gautama mengaku melihat secara jelas saat cahaya berwarna putih kemerahan menyambar di sekitar tempat korban berteduh.
"Saya lihat ada asap. Langsung saya lari mencari korban, dan ternyata sudah terpental sekitar tiga meter dari lokasinya berteduh. Posisinya sudah terkapar di tanah. Dada dan punggungnya terbakar sedikit. Nafas dan denyut nadinya sudah tidak ada. Langsung saya teriak minta tolong kepada warga," tutur Gautama saat ditemui di rumah duka,
Oleh warga sekitar, korban kemudian dilarikan dengan menggunakan mobil, ke Rumah Sakit Kertha Usada Singaraja. Namun malang, sesampainya di rumah sakit, pihak medis mengabarkan jika korban telah meninggal dunia.
Dijelaskan Gautama, saat kejadian itu berlangsung, hujan deras memang sudah mengguyur wilayah Dusun Celuk Buluh sejak pukul 16.30 Wita.
Petir pun sudah mulai menyambar di sekitar lokasi kejadian sebanyak tiga kali. Namun korban enggan untuk pulang, dan memilih untuk tetap melanjutkan pekerjaannya membakar batu bata.
"Korban bekerja bersama saya. Kami memang tidak bisa pulang, karena batu batanya memang harus dibakar. Membutuhkan waktu sekitar tiga puluh jam, jadi harus dijaga," ujarnya.
"Tumben juga kemarin itu korban berteduh sendirian. Biasanya ngumpul di suatu tempat. Saya juga heran kenapa bisa petir menyambar korban. Padahal posisinya lagi duduk di bawah. Memang sih saat duduk itu ada genangan air disekitarnya," ungkap Gautama.
Baca: Kartu Indonesia Sehat Tidak Berguna Bagi Korban Bom Bali, Chusnul Khotimah
Baca: KPK Tunggu Vonis Setnov Untuk Tentukan Pemeriksaan Puan Maharani dan Pramono Anung
Baca: Siswa SD di Deliserdang Harus Bertaruh Nyawa Untuk Bisa Bersekolah
Pada hari itu, bukan hanya I Made Wisata yang tewas tersambar petir. Di Keceamatan Seririt, Buleleng, seorang warga bernama Jro Mangku Putu Laba juga tewas karena insiden serupa.
Warga Dusun Yeh Anakan, Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt itu, ditemukan terkapar tak bernyawa oleh anak kandungnya sendiri di Subak Yeh Anakan.
Korban yang merupakan jro mangku di Pura Segara Yeh Anakan ini mulanya sempat dilarikan ke Rumah Sakit Santi Graha Seririt untuk mendapatkan perawatan medis. Namun sayang, akibat luka bakar yang diderita cukup parah, nyawa korban pun tak dapat diselamatkan.
Dikonfirmasi terkait tewasnya sang Jro Mangku, Kasubag Humas Polres Buleleng, AKP membenarkan kejadian tersebut. Kata dia, jenazah korban pertama kali ditemukan oleh anaknya sendiri bernama Gede Mas Pariawan.
Kala itu, Gede Mas merasa khawatir lantaran sang ayah tak kunjung pulang saat hujan deras mengguyur wilayah Dusun Yeh Anakan pada Kamis (22/3/2018) sore.
"Korban pergi ke sawah untuk mengusir burung. Saat hujan deras mengguyur, korban tak kunjung pulang. Sehingga anaknya khawatir dan mencoba mencari korban ke sawah. Saat tiba di sawah, anaknya sudah melihat korban dalam sudah terkapar, dengan kondisi kulit korban terkelupas seperti habis terbakar," jelasnya.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.