Hal Pertama Dilakukan Happy Djarot Ketika Suaminya Ditugaskan ke Sumut
Pada setiap kesempatan, ia kerap meminta anak-anaknya untuk mendoakan sang ayah
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Happy Farida menyatakan, saat menerima kabar PDIP menugaskan Djarot Saiful Hidayat, suaminya, menjadi calon Gubernur Sumut, ia langsung melihat peta.
Dia mencari tahu tentang geografis Provinsi Sumatera Utara.
"Awal dengar kabar Bapak (Djarot) ditugaskan ke Sumut, saya liat peta. Rupanya, luas sekali ada 33 kabupaten/kota. Dan masyarakat sangat heterogen," katanya saat bersilaturahmi bersama anggota DPR, H. Irmadi Lubis di Hotel Madani, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Rabu (28/3/2018).
Ia menyebutkan, tidak ada suku mayoritas di Sumatera Utara.
Bahkan, suku Batak, Jawa, Minang dan Melayu membaur. Karena itu, dia menyebutkan Sumut sebagai Indonesia mini.
Tidak hanya itu, ia mengklaim, sudah beberapa kali bertemu dengan banyak perempuan.
Dalam setiap pertemuan, sambutan masyarakat cukup besar. Jadi, dia merasa Sumut sebagai rumah sendiri.
"Tadinya berpikir bahwa Sumut bersuara keras tapi sebenarnya tipikal mirip sama Surabaya. Itu yang membuat saya sekarang betah di sini," ujarnya.
Dia menceritakan, ketiga anaknya masih tinggal di Jakarta sehingga terpaksa mondar-mandir Jakarta-Medan.
Lebih lanjut, dia ogah memperlihatkan rasa capek di hadapan ketiga putrinya.
Menurutnya, sosok perempuan harus bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak.
Agar, ketiga anaknya bisa melanjutkan cita-cita orangtua mereka. Kini, ketiga putrinya sudah beranjak remaja dan dewasa.
"Anak pertama Kelas-2 SMA, dan anak yang kedua kelas- 2 SMP dan paling kecil kelas 6 SD. Anak paling kecil saya sedang ujian. Jadi, saya sampaikan ujian ini untuk semua keluarga. Harus memberikan dukungan kepada Bapak (Djarot)," katanya.
Pada setiap kesempatan, ia kerap meminta anak-anaknya untuk mendoakan Djarot Saiful Hidayat.
Kemudian, ia selalu mendidik anak-anaknya supaya mandiri.
Baginya, perempuan harus peka pada situasi mulai dari keadaan keluarga.
Selanjutnya, dia selalu menjalin komunikasi yang baik kepada anak-anak dan suami. Dan harus siap dengan situasi apapun.
"Kadang kadang saya pikir anak anak lagi apa? Sudah makan belum ? Tapi ini proses harus kuat meninggalkan anak sendiri. Begitu saya menikah dengan Djarot, sudah tahu orang aktivis, banyak organisasi. Kita tanamkan semua ini demi tujuan baik dan mulia," ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.