Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasca Penyerangan Beberapa Waktu Lalu, Jemaat St. Lidwina Bedog Tetap Antusias Misa Paskah

Peristiwa penyerangan umat di gereja St. Lidwina Bedog, Sleman beberapa waktu lalu masih terekam di ingatan para jamaat.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Pasca Penyerangan Beberapa Waktu Lalu, Jemaat St. Lidwina Bedog Tetap Antusias Misa Paskah
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Peristiwa penyerangan umat di gereja St. Lidwina Bedog, Sleman beberapa waktu lalu masih terekam di ingatan para jamaat.

Namun, mereka mengaku bahwa hal tersebut tidka menjadi gangguan mereka untuk tetap beribadah pada Jumat Agung ini.

Jumat ini (30/03/2018), Gereja St. Lidwina Bedog, Sleman melakukan Misa Jumat Agung.

Misa Jumat Agung dipimpin oleh Pastor Yohanes Dwi Harsanto Pr dan diikuti oleh ribuan umat.

"Saya berpikir positif-positif saja. Justru setelah peristiwa kan semua pihak membaur tanpa memandang asal-usul," ujar seorang umat.

Ibu rumah tangga yang tidak ingin disebutkan namanya ini pun berharap agar Paskah kali ini membuat umat mampu berbuat cinta kasih tanpa banyak halangan.

Pasalnya, ia melihat saat ini orang berbuat baik karena ingin mendapatkan balasan.

BERITA REKOMENDASI

"Kita harus berbuat baik di mana saja dan kepada siapa saja," jelas warga Bedog itu.

Vira (24) yang juga merupakan warga Bedog juga melihat banyak hal positif yang didapat setelah penyerangan tersebut.

Ia mengaku lebih bersemangat untuk beribadat ke Gereja.

"Kita ingin menunjukkan bahwa Gereja itu terbuka untuk semua kalangan, bahkan yang berbeda agama sekalipun," ujar mahasiswi ini.

Senada dengan umat lain, Vira pun berharap dengan peringatan wafatnya Isa Al-Masih ini bisa membuat dirinya mampu lebih banyak berbuat baik.


"Menolong orang lain itu tidak ada batasannya," tegas Vira.

Ketika ditanya mengenai sistem keamanan, panitia mengkau telah mempersiapkannya sejak perayaan Minggu Palma.

"Panitia sudah kita bentuk untuk mengawal kegiatan Paskah sejak Minggu Palma. Mereka berasal dari 4 wilayah dan 13 lingkungan di sini," tambah Sukatno.

Mengenai pengamanan, Sukatno menyebut ada aparat serta dibantu oleh warga setempat dalam menjaga keamanan lingkungan Gereja.

"Ada pengamanan dari Polsek, TNI, Banser dan Koramil. Begitu juga warga sekitar yang membantu parkir dan keamanan," papar Sukatno.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas