Sejumlah Pedagang Khawatir Sardennya Tak Laku Menyusul Kabar Penemuan Sarden Bercacing
Masyarakat dan pedagang di Kota Magelang merasakan khawatir terhadap penemuan produk sarden merek tertentu yang mengandung cacing
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Masyarakat dan pedagang di Kota Magelang merasakan khawatir terhadap penemuan produk sarden merek tertentu yang mengandung cacing di sejumlah daerah dapat melakukan penanganan.
Seperti yang dirasakan oleh Rani, pedagang sembako di Pasar Rejowinangun Kota Magelang.
Dirinya mengaku khawatir setelah mendengar berita terkait penemuan sarden makarel yang mengandung cacing.
Dirinya pun meminta kepada pemerintah Kota Magelang dapat melakukan upaya terkait masalah tersebut.
Hal ini agar masyarakat tidak takut membeli produk sarden, barang dagangan yang dijual pedagang tetap laku.
"Kami berharap pemerintah dapat memeriksa ini mana yang ada cacingnya atau aman. Soalnya kami juga khawatir adanya isu tersebut, masyarakat takut beli, barang dagangan kami bisa tidak laku." tutur Rani, Jumat (30/3/2018).
Lanjut Rani, hingga kini dirinya masih menjual produk sarden merek tertentu.
Masyarakat pun terkadang masih membeli produk sarden yang dijualnya.
Untuk sarden ukuran kecil dihargai Rp 8500, sementara untuk ukuran besar Rp 19.000.
"Masih jual, masih ada yang beli. Tapi setelah ada berita itu, kami khawatir malah tidak laku," ujarnya.
Sama halnya dengan Lasiyem, pedagang sembako di Pasar Rejowinangun Kota Magelang.
Ia meminta pemerintah dapat segera melakukan penanganan dan memberikan penjelasan kepada masyarakat.
Dia khawatir jika terdapat produk sarden makarel yang mengandung ulat itu dapat membuat barang dagangnya tak laku.
"Kami harapkan pemkot dapat turun, berikan penjelasan, karena khawatir juga adanya berita tersebut, takutnya konsumen pada tak mau beli sarden, barang dagangan saya tak laku, padahal saya jualnya yang resmi," tuturnya.(TRIBUNJOGJA.COM)