Gitar Akustik Karya Anak Siantar
Alvon Panjaitan sukses memproduksi gitar listrik dan gitar akustik, dari bengkel yang berada di kediamannya di Pematangsiantar
Editor: Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, SIANTAR --- Alvon Panjaitan sukses memproduksi gitar listrik dan gitar akustik, dari bengkel yang berada di kediamannya, di Jalan Bahkora Dua, Pematangsiantar, Sumatera Utara.
Sejak tiga tahun terakhir, gitar produksinya sudah tersebar di sejumlah wilayah di Sumatera Utara. Perbulannya, ia bisa memproduksi 5-10 unit gitar.
Kepada Tribun Medan, Alvon mengatakan usahanya itu berawal dari sebuah kegundahan. Sebelum membuka bengkel yang memproduksi gitar, ia berprofesi sebagai guru musik. Sebagai guru musik, kendala yang ia temukan adalah keterbatasan alat, karena harga gitar tidaklah murah.
Lulusan Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara itu, lalu menjadikan kendalanya tersebut sebagai peluang bisnis. Kini tiga tahun setelahnya, ia sukses menjadi seorang pembuat gitar.
"Awalnya membuka industri kreatif rumahan produksi gitar akustik karena kugundahan masalah alat musik anak didik. Kebetulan saya guru les musik gitar. Dari situlah saya berinisiatif memproduksi gitar sendiri. Ini wujud pengaplikasian ilmu yang saya dapat semasa kuliah," katanya, Sabtu (30/3/2018).
Tak sendiri, Alvon Panjaitan dibantu dua rekannya dalam proses pembuatan gitar akustik. Setiap hari mereka bergelut dengan kayu-kayu dan senar. Dalam sebulan mereka bisa membuat lima gitar, bahkan di saat sedang lengang berlebih, mereka bisa membuat 10 gitar.
"Saya sejak kecil emang sudah keranjingan dengan gitar. Ada dua rekan yang bantui juga di rumah produksi gitar. Kami sudah tiga tahunan lah," jelasnya.
Gitar produksi Alvon ini berbahan kayu-kayu berkualitas dari pulau Jawa yang bisa menghasilkan suara aduhai, tak kalah baiknya dengan gitar akustik merk ternama. Saat ini gitar-gitar diberi nama Eli Instrument dan sudah dipasarkan ke berbagai daerah di Sumut.
"Syukurnya kami sudah pasarkan gitar-gitar ke berbagai daerah di Sumatera Utara. Ke depan harapannya bisa menembus pasar nasional bahkan internasional. Harapannya kita juga butuh dukungan pemerintah" harapnya.
Selama ini Alvon masih terkendala minimnya modal, bahan dasar kayu-kayu berkualitas yang harus didatangkan dari luar Pulau Sumatera Utara. Untuk pemasaran Alvon mengaku cukup terbantu dengan fenomena maraknya pasar online di media sosial.(Dyk/tribun-medan.com)
Simak videonya di atas