Jefri Bocah Kendal Pemain Keyboard Dunia, Gigih Belajar dan Rajin Bantu Orang Tua Antar Galon
Setelah 6 tahun belajar bermusik, Jefri mendapat dukungan penuh dari orangtuanya yaitu Joko Manis dan Indah Setyoningsih memberikan les keyboard.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dwi Laylatur Rosyidah
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sejak masih usia 6 tahun, Jefri Setiawan sudah tertarik dengan musik.
Meskipun orang tua dan lingkungannya tidak miliki latar belakang ketertarikan yang sama, namun mereka tetap mendukung penuh hobi anaknya itu. Jefri Setiawan lahir di Kendal 2 Maret 2006.
Setelah 6 tahun belajar bermusik, Jefri mendapat dukungan penuh dari orangtuanya yaitu
Joko Manis dan Indah Setyoningsih memberikan les keyboard.
Awal suka bermain musik dengan mata tertutup saat tampil di Pondok Pesantren Modern Selamat Kendal.
Saat itu mencoba main keyboard dan menyanyi dengan mata tertutup. Akhirnya dapat inspirasi dan hobi.
Berbagai prestasi pun ditorehkan di sana, mulai dari kejuaraan nasional, hingga rekor tingkat dunia.
Pada tahun 2016, Jefri telah berhasil menunjukkan kemampuannya dengan bermain piano sambil bernyanyi dengan mata tertutup di Malaysia.
Disusul dengan goresan prestasi lainnya, dalam bidang yang sama namun dengan catatan di negara berbeda.
Bahkan pada tahun 2017, dirinya mendapat hadiah piano digital dari Kemendikbud atas kemampuan dan prestasinya itu.
Tidak banyak yang diucapkan oleh siswa kelas 6 SD Universal Ananda Kendal tersebut.
Jefri hanya mengaku tentang pentingnya bisa membagi waktu.
"Sekitar pukul 02.00 WIB Jefri sudah bangun untuk belajar. Lantas pada pukul 04.30 WIB Jefri membantu ayah untuk setor air galon," kata Jefri kepada Tribunjateng.com, Jumat (6/4/2018) sebelum dilaksanakannya audiensi dengan DPRD Jawa Tengah.
Sedangkan dalam belajar bermusik, Jefri mengaku menyempatkan waktu sekitar 3 hingga 4 jam latihan untuk musik.
Dari hasil membantu ayahnya mengurus pengisian air ulang, Jefri dapat membiayai SPP sekolahnya sendiri.
Peter Purnomo, pemilik 'Purnomo Musik Semarang' yang juga sekaligus guru dari Jefri memuji kegigihan dari anak didiknya itu.
Dirinya menuturkan bagaimana kegigihan, konsistensi dan jam terbang bisa mengantarkan Jefri hingga prestasinya kini.
"Tidak sampai seminggu, tantangan seperti PR bagi Jefri sudah dapat diselesaikan dengan baik."
"Selain itu, Jefri yang harus berangkat dari Kendal ke Semarang menggunakan kendaraan umum, tidak patah semangat dan tetap gigih."
"Penuh perjuangan, konsistensi dan jam terbang yang menjadi kunci mengantarkan Jefri untuk pencapaian luar biasa," tuturnya.
Peter juga menjelaskan bahwa Jefri tidak pernah mengeluh, hal ini yang perlu diapresiasi.
Pada bulan Juni 2018, Jefri Setiawan direncanakan akan memecahkan dua rekor dunia langsung di Berlin Jerman.
Dua rekor itu yakni Team Record Holders Republik UK dan Universal Record Forum 'URF' dari India untuk kategori bermain 120 lagu dengan piano sambil mata tertutup dalam kurun waktu 3 jam. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.